PERPUTARAN KAS
Kas
merupakan aktiva yang paling likuid untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, makin
besar kas yang ada dalam perusahaan berarti makin tinggi likuiditasnya. Ini
berarti bahwa perusahaan mempunyai resiko yang lebih kecil untuk tidak dapat
memenuhi kewajiban finansialnya. Tetapi ini tidak berarti bahwa perusahaan
harus berusaha untuk mempertahankan persediaan kas yang sangat besar, karena
makin besar kas berarti makin banyak uang yang menganggur sehingga akan
memperkecil profitabilitas saja, maka akan berusaha agar semua persedian kasnya
dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja. Jika perusahaan itu dalam keadaan
likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Menurut Munawir
(2010:14) bahwa:
“Kas adalah uang
tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam
pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan
perusahaan di bank dalam bentuk giro atau permintaan deposit, yaitu simpanan di
bank yang dapat diambil kembali setiap saat oleh perusahaan.”
Menurut Bambang Riyanto
(2011:94) bahwa:
“Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang paling
tinggi tingkat likuiditasnya”
Dengan
demikian kas merupakan komponen modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan
akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Tetapi perusahaan yang
mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas yang berlebihan,
berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerminkan kelebihan
investasi dalam kas. Makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin cepat
kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat
dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan.
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Ketersediaan Kas
Faktor – faktor yang mempengaruhi ketersediaan kas
bisa melalui penerimaan dan pengeluaran kas.
Menurut Bambang Riyanto (2011 : 346) bahwa:
Perubahan yang efeknya menambah dan mengurangi kas dan
dikatakan sebagai sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas adalah sebagai
berikut:
1. Berkurang dan bertambahnya aktiva lancar selain kas
Berkurangnya aktiva lancar selain kas berarti
bertambahnya dana atau kas, hal ini dapat terjadi karena terjualnya barang
tersebut, dan hasil penjualan tersebut merupakan sumber dana atau kas bagi
perusahaan itu. Bertambahnya aktiva lancar dapat terjadi karena pembelian
barang, dan pembelian barang membutuhkan dana.
2. Berkurang dan bertambahnya aktiva tetap
Berkurangnya aktiva tetap berarti bahwa sebagian dari
aktiva tetap itu dijual dan hasil penjualannya merupakan sumber dana dan
menambah kas perusahaan. Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya
pembelian aktiva tetap dengan menggunakan kas. Penggunaan kas tersebut
mengurangi jumlah kas perusahaan.
3. Bertambah dan berkurangnya setiap jenis hutang
Bertambahnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang
jangka panjang berarti adanya tambahan kas yang diterima oleh perusahaan.
Berkurangnya hutang, baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat
terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur hutangnya dengan
menggunakan kas sehingga mengurangi jumlah kas.
4. Bertambahnya modal
Bertambahnya modal dapat menambah kas misalnya
disebabkan karena adanya emisi saham baru, dan hasil penjualan saham baru.
Berkurangnya modal dengan menggunakan kas dapat terjadi karena pemilik
perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam
perusahaan sehingga jumlah kas berkurang.
5. Adanya keuntungan dan kerugian dari operasi perusahaan
Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan dari
operasinya berarti terjadi penambahan kas bagi perusahaan yang bersangkutan
sehingga penerimaan kas perusahaan pun bertambah. Timbulnya kerugian selama
periode tertentu dapat menyebabkan ketersediaan kas berkurang karena perusahaan
memerlukan kas untuk menutup kerugian. Dengan kata lain, pengeluaran kas
bertambah sehingga ketersediaan kas menjadi berkurang.
Perputaran
Kas
Tingkat perputaran kas merupakan ukuran
efesiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan. Karena tingkat
perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas kembalinya kas yang telah
ditanamkan didalam modal kerja. Dalam mengukur tingkat perputaran kas yang
telah tertanam dalam modal kerja adalah berasal dari aktivitas operasional perusahaan.
Menurut Bambang Riyanto (2011 : 95) bahwa:
“Perputaran
kas adalah perbandingan antara penjualan dengan jumlah kas rata-rata”.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan jumlah
penjualan atau salesnya. Perbandingan antara sale dengan jumlah kas rata-rata
menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover).
Menurut Wild, Subramanyan dan
Haley (2005:42) bahwa:
Perputaran kas dalam satu
periode dapat dihitung dengan rumus:
Perputaran kas=(Penjualan bersih)/(Rata-rata kas)×1 time
Perputaran kas=(Penjualan bersih)/(Rata-rata kas)×1 time
Semakin tinggi tingkat perputaran kas berarti
semakin cepat kembalinya kas masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan
dapat dipergunakan kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan.
Dimana rata-rata kas dan bank dapat dihitung
dari saldo kas dan bank awal ditambah saldo kas dan bank akhir dibagi dua.
Makin tinggi perputaran kas berarti makin tinggi efesiensi penggunaan kasnya.
Nuhun Bozzz
BalasHapusItu rumus perputaran kas nya ?? Betul pakai yang rumus diatas kah ??
BalasHapusSoalnya ko aku cari di situs lain ada yg pakai rumus..
Perputaran kas nya >> (penjualan bersih) / (modal kerja)
Tolong dibantu jawabanya ... buat proposal tugas akhirku soalnya .. mohon balasanya dikirim ke email saya >> aldiensam@gmail.com
Terimakasih
Aldien rumus itu menurut kasmir
BalasHapusnanya gan, alsan knapa perputaran kas minus(negatif) knapa gan?
BalasHapusSelamat pagi, mau bertanya,kalo perputaran kas atau cash turnover itu masuk ke rasio likuiditas atau aktivitas ?
BalasHapusDimana rata-rata kas dan bank dapat dihitung dari saldo kas dan bank awal ditambah saldo kas dan bank akhir dibagi dua. Maaf mau tanya yang ini sumbernya ada kah dibuku?
BalasHapus