Komunikasi Kerja
Pengertian Komunikasi
Manusia sebagai mahluk sosial memerlukan komunikasi untuk
berinteraksi dengan manusia lainnya,
begitupun dalam organisasi dibutuhkan kerja sama antara pimpinan dengan
karyawan atau pun sebaliknya dengan cara penyampaian ide, pemikiran, gagasan
dan penyampaian arus informasi dengan
berkomunikasi.
Di bawah ini
pengertian-pengertian komunikasi menurut para ahli :
Menurut A.A. Anwar Prabu
Mangkunegara (2009:145) mengemukakan bahwa :
“Komunikasi adalah suatu proses pemindahan suatu informasi,
ide, pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain
tersebut dapat menginterprestasikannya sesuai dengan tujuan yang dimaksud”
Menurut Marwansyah
(2010:321) mengemukakan bahwa :
“Komunikasi adalah petukaran pesan antar manusia dengan
tujuan pemahaman yang sama”
Menurut Hovland, Janis
dan Kelli yang dialih bahasakan oleh Dr. Arni Muhammad mengemukakan bahwa :
“Komunikasi adalah Proses individu mengirim stimulus yang
biasanya dalam bentuk verbal maupun non verbal untuk mengubah tingkah laku
orang lain”
Menurut Dr. Arni Muhammad
(2009:4-5), mengemukakan bahwa :
“Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal
antara pengirim dengan penerima pesan untuk mnengubah tingklah laku”
Jadi
dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan komunikasi dalam penelitian ini
adalah proses interaksi antara pimpinan dan karyawan dalam hal penyampaian
perintah, informasi, saran dan tujuan perusahaan yang bersifat lisan ataupun
tulisan yang bertujuan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan
dan tercipta lingkungan kerja yang baik antara pimpinan dan karyawan untuk
meningkatkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Fungsi Komunikasi
Menurut
Malayu S.P. Hasibuan (2001:193) komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara
lain :
1. Instruktive
2. Evaluative
3. Informatif
4. Influencing
ad.1.
Instruktive, yaitu komunikasi dalam
hal ini berfungsi untuk memberikan instruksi, perintah, dari atasan ke bawahan.
ad.2.
Evaluative, yaitu komunikasi berfungsi untuk menyampaikan
laporan dari bawahan kepada atasannya.
ad.3.
Informatif, yaitu komunikasi dalam
hal ini brefungsi untuk menyampaikan informasi atau berita.
ad.4.
Influencing, yaitu komunikasi dalam
hal ini berfungsi untuk memberikan saran-saran, nasehat-nasehat dari seseorang
kepada orang lain.
Bentuk Komunikasi
Menurut Marwansyah
(2010:325-324), mengemukakan bahwa bentuk komunikasi yaitu :
1. Komunikasi vertikal (kebawah keatas)
Komunikasi vertikal
kebawah adalah komunikasi dari satu jenjang dalam kelompok atau organisasi ke
jenjang yang lebih rendah, misalnya seorang manajer berkomunikasi dengan
bawahannya.
Komunikasi vertikal
keatas adalah komunikasi ke jenjang yang lebih tinggi dalam kelompok atau
organisasi.
2. Komunikasi lateral
Komunikasi lateral adalah
komunikasi yang terjadi antara anggota dalam kelompok kerja yang sama, antar
manajer pada jenjang yang sama, atau antar setiap individu dari jenjang
organisasi yang sama.
Prinsip Komunikasi
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi
perlu diketahui prinsip dasar dari komunikasi tersebut. Menurut Seiler yang
dikutip oleh Arni Muhamad (2009:19), mengemukakan bahwa ada empat prinsip dasar
komunikasi yaitu :
1.
Suatu
proses
2.
Suatu
sistemik
3.
interaksi
dan transaksi
4.
disengaja
maupun tidak disengaja
A.d.1.
Komunikasi adalah suatu proses
Suatu seri kegiatan yang terus-menerus, yang tidak mempunyai
permulan atau akhir dan selalu berubah-ubah.
A.d.2. Komunikasi adalah
system
Komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan masing-masing
komponen tersebut mempunyai tugasnya masing-masing.
A.d.3. Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi yang kita lakukan
tidak seteratur prosesnya. Banyak dalam
percakapan tatap muka kita terlibat dalam proses pengiriman pesan secara
simultan tidak terpisah.
A.d.4. Komunikasi dapat terjadi disengaja maupun tidak di
sengaja
Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud
mengirim pesan tertentu terhadap orang
lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja dikirimkan kepada
orang ynag dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima orang tersebut tetapi
diterima oleh orang lain dengan disengaja.
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Komunikasi
Menurut Arni Muhammad (2009:110)
mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi antara lain :
1. Keterbukaan
Kurangnya sifat terbuka
antara pimpinan dan karyawan akan menyebabkan pemblokan atau tidak mau
menyampaikan pesan dan gangguan pesan.
2. Kepercayan pada pesan tulisan
Kebanyakan para pimpinan
lebih peraya pada pesan tulisan yang menggunakan alat-alat elektronik dari pada
pesan yang disampaikan seara lisan dengan tatap muka. Pimpinan lebih banyak
menyampaikan pesan berupa bulletin dan lain-lain sebagai pengganti kontak
personal seara tatap muka dengan bawahan.
3. Pesan yang berlebihan
Banyaknya pesan-pesan
yang dikirimkan seara tertulis mka karyawan terbebani dengan memo-memo,
bulletin, surat-surat pengumuman, majalah dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga
banyak pesan yang harus dibaca oleh karyawan.
4. Timing
Ketepatan waktu
pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi. Pimpinan hendaknya mempertimbangkan
saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepaa tingkah
laku karyawan.
5. Penyaringan
Pesan-pesan yang
dikirimkan kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka. Tetapi mereka
saring mana yang mereka perlukan.
Proses Komunikasi
Menurut Marwansyah (2010:322) menjelaskan
bahwa dalam proses komunikasi terdapat berbagai komponen pokok sebagai berikut
:
1. Pengirim : orang yang mengirim
pesan
2. Encoding : proses penerjemahan
pesan kedalam lambang-lambang
3. Pesan :
apa yang dikomunikasikan atau hasil dari encoding uang berisi lambang-lambang
verbal maupun nonverbal yang diciptakan untuk menyampaikan makna kepada
penerima.
4. Media/saluran : metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
5. Penerima : orang yang menerima pesan.
6. Decoding : proses penerjemahan lambang-lambang kedalam pesan-pesan yang
mempunyai arti.
7. Gangguan : setiap faktor dalam proses komunikasi yang mengganggu
pertukaran pesan dan tercapainnya pemahaman yang sama.
8. Umpan Balik : tanggapan dari penerima terhadap pesan-pesan yang telah
ditafsirkan.
Proses
komunikasi dimulai ketika seseorang atau satu pihak mempunyai gagasan yang ingin
disampaikan kepada orang atau pihak lain.
Hambatan – Hambatan
komunikasi.
Kesalahpahaman atau pemaknaan yang berbeda
atas pesan yang dikirimkan disebabkan oleh beberapa faktor, yang lazim disebut
sebagai hambatan atas proses komunikasi.
Menurut
Marwansyah (2010:324) mengemukakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
komunikasi sebagai berikut:
1.
Hambatan individual
2.
Hambatan Mekanis
3.
Hambatan fisik
4.
Hambatan semantik
1.
Hambatan individual; terjadi karena adanya perbedaan
individu, seperti perbedaan pengamatan, pola pikir, usia, emosi, kemampuan,
status, atau hambatan psikologis.
2.
Hambatan Mekanis; terjadi karena adanya hambatan pada
(a) struktur organisasi tidak teratur, pembagian tugasnya tidak jelas, (b)
materi komunikasi, misalnya penyampaian materi tidak jelas karena struktur
kalimat kurang baik, terlalu panjang, istilah yang digunakan tidak tepat, dan
sebagainya.
3.
Hambatan fisik; terjadi karena (a) pemilihan media/
alat komunikasi yang tidak tepat atau alatnya rusak, (b) jarak yang terlalu
jauh antara pengirim dan penerima, (c) kondisi lingkungan, misalnya suara
bising atau gaduh.
4.
Hambatan semantik; terjadi karena sebuah kata memiliki
arti yang berbeda-beda (lebih dari satu arti), sehingga menimbulkan
interpretasi yang berbeda pula.
0 komentar:
Posting Komentar