Manajemen Sumberdaya Manusia
Motivasi
Pengertian Motivasi
motivasi merupakan keinginan seseorang melakukan
sesuatu akibat dorongan dari diri sendiri maupun dari luar diri pegawai. Selain itu motivasi
dapat pula diartikan sebagai dorongan pegawai untuk melakukan tindakan karena mereka ingin
melakukannya.
Berikut pendapat para ahli tentang motivasi :
Menurut A. A. Prabu Mangkunegara (2009:93),
berpendapat bahwa :
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar
mampu mencapai tujuan dari motifnya”
Menurut Marihot Tua Effendi Hariandja (2009:320) berpendapat bahwa :
“Motivasi adalah sebagai faktor – faktor yang mengarahkan dan
mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang
dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah ”
Menurut Wibowo (2010:379) mengemukakan bahwa :
“Motivasi merupakan
dorongan terhadap serangkaian proses perilaku manusia pada pencapaian tujuan.
Sedangkan elemen yang terkandung dalam motivasi meliputi unsur membangkitkan,
mengarahkan, menjaga, menunjukkan intesitas, bersifat terus menerus dan adanya
tujuan.”
Berdasarkan berbagai pendapat diatas, dapat dikatakan
bahwa motivasi timbul dalam diri pegawai atau melalui rangsangan dari luar diri pegawai tersebut. Dalam sebuah organisasi, pemimpin dalam hal ini Kepala Dinas di Diskoperindag dituntut memainkan
peran yang lebih dalam memberikan rangsangan dan dorongan agar pegawainya semakin termotivasi dalam menghasilkan output yang memuaskan dan terus berusaha lebih meningkatkan lagi
hasil kerjanya.
Teori Motivasi
Marihot Tua Effendi Hariandja (2009:324),
mengemukakan bahwa terdapat lima macam teori motivasi, antara lain:
1.
Teori Motivasi Kebutuhan
Teori ini dikemukakan oleh Abraham A. Maslow yang menyatakan bahwa
manusia dimotivasi untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri
setiap manusia yang cenderung bersifat bawaan. Kebutuhan ini terdiri dari lima
jenis dan terbentuk dalam suatu hierarki dalam pemenuhan, dalam arti manusia
pada dasarnya pertama sekali akan berusaha memenuhi kebutuhan tingkat pertama,
kemudian kebutuhan tingkat kedua dan seterusnya, dan pemenuhan semua kebutuhan
yang sudah terpenuhi tidak menjadi unsur pemotivasi lagi.
Adapun kebutuhan – kebutuhan adalah:
1) Kebutuhan fisik
2) Kebutuhan rasa aman
3) Kebutuhan sosial
4) Kebutuhan pengakuan
5) Kebutuhan aktualisasi diri
2.
Teori X dan Y
Teori ini menyatakan bahwa manusia pada dasarnya terdiri dari dua jenis.
Pencetusnya McGregor, mengatakan bahwa ada jenis manusia X dan jenis manusia Y
yang masing – masing memeiliki karakteristik tertentu. Jenis manusia X adalah
manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan bilamana mungkin, sedangkan
manusia jenis Y menunjukkan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa
bekerja baginya seperti bermain. Kemudian jenis manusia X tidak punya inisiatif
dan senang diarahkan, sedangkan jens manusia Y adalah sebaliknya. Dikaitkan
dengan kebutuhan, dikatakan bahwa tipe manusia X bilamana mengacu pada hierarki
kebutuhan dari Maslow, memiliki kebutuhan tingkat rendah dibandingkan manusia
tipe Y yang memiliki kebutuhan tingkat tinggi.
3.
Three Needs Theory
Teori ini dikemukakan oleh David McClelland, yang mengatakan bahwa ada
tiga kebutuhan manusia, yaitu:
1. Kebutuhan berprestasi, yaitu keinginan untuk melakukan
sesuatu lebih baik dibandingkan sebelumnya.
2. Kebutuhan untuk berkuasa, yaitu kebutuhan untuk lebih
kuat, lebih berpengaruh terhadap orang lain.
3. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan untuk disukai,
mengembangkan, atau memelihara persahabatan dengan orang lain.
4.
ERG Theory
Teori ini dikemukakan oleh Clayton Aldefer, yang sebetulnya tidaklah
jauh berbeda dengan teori A.Maslow, yang
mengatakan bahwa teori ini merupakan revisi dari teori tersebut. Teori ini
mengatakan bahwa ada tiga kelompok kebutuhan manusia, yaitu:
1. Existence berhubungan dengan kebutuhan untuk
mempertahankan keberadaan seseorang dalam hidupnya. Dikaitkan dengan
penggolongan dari Maslow, ini berkaitan dengan kebutuhan fisik dan keamanan.
2. Relatednees berhubungan dengan kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain. Dikaitkan dengan penggolongan kebutuhan dari
Maslow, ini meliputi kebutuhan social dan pengakuan.
3. Growth berhubungan dengan kebutuhan pengembangan diri,
yang identik dengan kebutuhan self-actualization
yang dikemukakan oleh Maslow.
Menurut teori ini, bila seseorang mengalami hambatan dalam memenuhi
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi, orang tersebut akan kembali pada kebutuhan
yang lebih rendah sebagai kompensasinya,yang disebut frustration-regression dimension.
5.
Teori Dua Faktor
Teori ini mengatakan bahwa suatu pekerjaan
selalu berhubungan dengan dua aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri seperti
mengajar, merakit sebuah barang,
mengkordinasikan suatu kegiatan, menunggu langganan, membersihkan
ruangan – ruangan, dan lain – lain yang disebut job content, dan aspek – aspek yang berkaitan dengan pekerjaan
seperti gaji, kebijakan organisasi, supervise, rekan kerja, dan lingkungan
kerja disebut job context.
Indikator Motivasi
Menurut Sondang
P.
Siagian (2008:138),
mengemukakan bahwa :
“Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang
anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan
dalam membentuk keahlian dan keterampilan tenaga dan waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran
organisasi yang telah ditentukan sebelumnya”
Menurut definisi tersebut dapat dikemukakan
bahwa indikator motivasi adalah sebagai berikut :
1. Daya Pendorong
2. Kemauan
3. Kerelaan
4. Membentuk Keahlian
5. Membentuk Keterampilan
6. Tanggung Jawab
7. Kewajiban
8. Tujuan
Daya pendorong adalah
semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu
arah yang umum. Namun, cara-cara yang digunakan dalam mengejar kepuasan
terhadap daya pendorong tersebut berbeda bagi tiap individu menurut latar belakang kebudayaan masing-masing.
Kemauan adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena terstimulasi (ada
pengaruh) dari luar diri. Kata ini mengindikasikan ada yang akan dilakukan
sebagai reaksi atas tawaran tertentu dari luar.
Kerelaan adalah suatu bentuk persetujuan atas
adannya permintaan orang lain agar dirinnya mengabulkan suatu permintaan
tertentu tanpa
merasa terpaksa dalam melakukan permintaan tersebut.
Ad. 4 keahlian : kemahiran dl suatu ilmu
(kepandaian, pekerjaan)
Membentuk keahlian adalah proses penciptaan atau pengubahan kemahiran seseorang
dalam suatu ilmu
tertentu.
Ad. 5 Keterampilan adalah
kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku yang kompleks dan tersusun rapi
secara mulus dan sesuai dengan keadaan untuk mencapai hasil tertentu. Keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik
melainkan juga penguasaan fungsi mental yang
bersifat kognitif. Konotasinya pun luas sehingga sampai pada mempengaruhi atau
mendayagunakan orang lain. Artinya orang yang mampu mendayagunakan orang lain
secara tepat juga dianggap sebagai orang terampil.
Ridwan
Halim (1998) mendefinisikan tanggung jawab sebagai suatu akibat lebih lanjut
dari pelaksanaan peranan, baik peranan itu merupakan hak maupun kewajiban
ataupun kekuasaan. Secara umum tanggung jawab diartikan sebagai kewajiban untuk
melakukan sesuatu atau berperilaku menurut cara tertentu.
Ad. 7 Kewajiban : (sesuatu) yg diwajibkan;
sesuatu yg harus dilaksanakan; keharusan.
Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/kewajiban#ixzz22q6Zd1mJ
Dapat diartikan :
Kewajiban adalah sesuatu yang harus
dilaksanakan atas sesuatu yang dibebankan kepadanya.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan atas sesuatu yang dibebankan kepadanya.
Ad. 8 Tujuan : arah; haluan (jurusan); (2)
yg dituju; maksud; tuntutan (yg dituntut)
Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/tujuan#ixzz22q7jeTZm
Tujuan merupakan
pernyataan tentang keadaan yang diinginkan di mana organisasi atau perusahaan
bermaksud untuk mewujudkannya dan sebagai pernyataan tentang keadaan di waktu
yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektivitas mencoba untuk
menimbulkannya.
Jenis – Jenis Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan
(2008:150), mengemukakan bahwa terdapat dua jenis motivasi yang digunakan
antara lain :
1. Motivasi Positif (
intensif positif )
Dalam motivasi positif
pimpinan memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka
yang berprestasi diatas prestasi standar, dengan motivasi positif ini semangat
kerja bawahan akan meningkat. Insentif yang diberikan kepada karyawan diatas
standar dapat berupa uang, fasilitas, barang, dan lain-lain.
2. Motivasi Negatif
Dalam motivasi negatif,
pimpinan memotivasi dengan memberikan hukuman bagi mereka yang bekerja dibawah
standar yang ditentukan. Dengan motivasi negative semangat bawahan dalam jangka
waktu pendek akan meningkat karena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu
yang panjang dapat berakibat kurang baik.
Tujuan Motivasi
Menurut Hasibuan (2003) yang dikutip Soekidjo
(2005:125) mengemukakan bahwa:
motivasi di dalam
suatu organisasi mempunyai maksud dan tujuan yang sangat luas dalam rangka
pengembangan organisasi tersebut, antara lain:
a. Meningkatkan gairah dan semangat kerja pegawai
atau karyawan.
b. Meningkatkan kepuasan kerja karyawan, yang
akhirnya meningkatkan kinerjanya.
c. Meningkatkan produktifitas karyawan
d. Meningkatkan loyalitas dan integritas karyawan
e. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
f. Meningkatkan kehadiran kerja karyawan
Proses Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2001:150), mengemukakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
1. Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan
terlebih dahulu tujuan organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi
kearah tujuan
2. Mengetahui
kepentingan
Hal yang penting dalam komunikasi yang yang
baik denghan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan
atau perusahaan.
3. Komunikasi Efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan
komunikasi yang yang baik dengan karyawan, Karyawan harus mengetahui apa yang
akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus yang dipenuhi secara intensif
tersebut diperolehnya.
4. Integrasi Tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan
perusahaan dan tujuan kepentingan karyawannya. Dimana tujuan karyawan harus
disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian komunikasi.
5. Fasilitas
Pimpinan penting untuk memberikan bantuan
fasilitas kepada organisasi (perusahaan) dan individu karyawan yang akan
mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6. Team Work
Pimpinan harus membentuk Team Work
yang terkordinir baik yang bias
mencapai tujuan perusahaan. Team Worperusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya
terdapat banyak bagian
bang yang indikator motivasi itu kalo boeh tau "menurut Sondang P. Siagian,2008" itu buku atau apa ya bang?
BalasHapusthanks
terimakasih sangat membantu dalam penyususnan laporan desertasi
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut Wibowo (2010:379), referensi bukunya apa gan ?
BalasHapusCukup membantu saya dalam mencari materi untuk training motivasi :) Terima Kasih
BalasHapus