Makalah
Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Mie Ayam Jamur
Disusun Oleh :
Achmad Musaddad
612010108003
Fakultas Ekonomi – Manajemen Smester VIII
Universitas Wiralodra Indramayu
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan bisnis dan usaha di indonesia,sehingga membuat segala macam pelayanan yang sangat menarik ditawarkan demi memanjakan konsumen mulai dari harga,kualitas bahan mkanan variasi menu,pelayanan baik,sampai tempat yang bersih menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan.
Maka pelaku bisnis mencari ide untuk membuka suatu bisnis atau usaha yang banyak diminati oleh semua kalangan agar suatu usaha dapat berjalan dengan suatu bisnis dapat berjalan dengan sukses.
Salah satu usaha yang dapat diminati oleh semua kalangan adalah mendirikan usaha rumah makan,rumah makan disebut sebagai usaha yang diminati oleh semua kalangan,karena baik pekerja,ibu rumah tangga,mahasiswa,maupun pelajar dapat merasakan usaha rumah makan tersebut. Para pekerja dapat meluangkan waktunya kerumah makan pada saat makan siang atau bertemu relasi klien. Dan apabila seorang ibu ruah tangga yang menjadi wanita karir dan tidak sempat untuk memasak untuk suami dan anak-anaknya dapat membelinya dirumah makan tersebut.
Salah satu rumah makan yang diteliti penulis dalam penulisan ilmiahh ini adalah rumah makan “MIE AYAM JAMUR” dijalan raya rtm kelapa dua depok. Rumah makan ini terletak berada ditengah-tengah perumahan padat penduduk dan disana juga terdapat salah satu pusat perbelanjaan yang cukup ramai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Pemasaran
Peluang Usaha Makanan Unik Mi Ayam Jamur. Pola hidup sehat yang menjadi tren saat ini, ikut membawa keuntungan bagi para pelaku bisnis makanan olahan jamur. Hal tersebut dibuktikan dengan makan banyaknya gerai-gerai makanan yang menjajakan cemilan berbahan dasar jamur. Salah satu diantaranya yang paling populer makanan olahan jamur adalah mie ayam jamur.
Langkah-langkah untuk menentukan ada atau tidak adanya peluang pasar adalah :
a) Mengamati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat sekitarnya.
b) Kapan saja konsumen membutuhkan produk, apakah setiap saat atau sering dibutuhkan, kadang-kadang dibutuhkan atau jarang dibutuhkan.
c) Perhatikan karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan maupun pendidikan. Karakteristik ini sangat penting untuk menentukan jenis barang apa yang paling cocok dengan kebutuhan konsumen.
d) Bagaimana daya beli (kemampuan bayar) konsumen, apakah termasuk konsumen yang mempunyai pendapatan tinggi atau rendah.
e) Perhatikan apakah di pasar ada pesaing atau tidak. Apabila ada pesaing, peluang pasar apa yang belum digarap oleh pesaing. Bagi usaha baru dan kecil lebih baik menggarap niche market.
Produksi bisnis ini adalah barang yang siap jual yang sudah di packing. Oleh karena itu proses pemasaran atau penjualannya adalah dengan menditribusikan produk-produk :
1. warung-warung kecil yang menjual makanan ringan
2. toko-toko makanan
3. supermarket
4. kantin-kantin sekolah
5. pedagang makanan
Usaha ini juga menerima pesanan produk dari pelanggan yang mengadakan satu acara ataupun untu8k konsumsi pribadi, dengan harga dan ketentuan lain yang disepakati.
Selain itu kita juga menggunakan beberapa konsep bauran promosi, manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi maka akan lebi mudah juga dalam memasarkan produk usaha ini, kita akan coba semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan kami seleksi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut antara lain :
1. Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
2. Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
4. Publsitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan "
2.2 Produksi dan finansial
Usaha ini memakai grobak jualan mie ayam jamur dengan perkiraan :
Perkiraan Masa Pakai
* Gerobak : 5 tahun
* Peralatan masak: 3 tahun
* Peralatan makan : 2 tahun
* Perlengkapan lain-lain : 1 tahun.
Biaya Investasi
Gerobak : Rp 3.000.000,00
Peralatan masak : Rp 1.500.000,00
Peralatan makan : Rp 1.000.000,00
Perlengkapan lain-lain : Rp 500.000,00
Total investasi : Rp 6.000.000,00
Pemasukan
Penjualan mie ayam : 30 porsi x Rp 5.000,00 x 30 hari = Rp 4.500.000,00
Penjualan minuman : 30 x Rp. 1.500,00 x 30 hari = Rp. 1.350.000,00
Total Pemasukan : Rp. 4.500.000,00 + Rp. 1.350.000,00 = Rp. 5.850.000,00
Pengeluaran
Biaya Tetap
Gaji penjual mie ayam (penulis sendiri) : Rp. 1.000.000,00
Penyusutan gerobak : (1/60 x Rp 3.000.000,00) = Rp. 50.000,00
Penyusutan peralatan masak : (1/36 x Rp 1.500.000,00) = Rp. 42.000,00
Penyusutan peralatan makan : (1/24 x Rp 1.000.000,00) = Rp. 42.000,00
Penyusutan perlengkapan lain-lain : (1/12 x Rp 500.000,00) Rp. 42.000,00
Total biaya tetap : Rp 1.176.000,00
Biaya Variabel
Mie : 3 kg x Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 900.000,00
Ayam : 1 ekor x Rp. 25.000 x 30 hari = Rp. 750.000,00
Sawi dan bumbu : Rp. 10.000,00 x 30 hari = Rp. 300.000,00
Kecap : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00
Saos : Rp. 8.000,00 x 10 kali = Rp. 80.000,00
Gas : Rp 16.000,00 x 10 kali) = Rp. 160.000,00
Total biaya variabel : Rp. 2.270.000,00
Total biaya operasional : Rp. 1.176.000,00 + Rp. 2.270.000,00 = Rp. 3.446.000,00
Keuntungan
Rp. 5.850.000,00 – Rp. 3.446.000,00 = Rp. 2.404.000,00
Revenue Cost Ratio (R/C)
Total penerimaan : total biaya operasional
Rp. 5.850.000,00 : Rp. 3.446.000,00 = 1,70
Pay Back Period
(Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
(Rp. 6.000.000,00 : Rp. 2.404.000,00) x 1 bulan = 2,5 bulan
Adapun cara membuat sajian 1 porsi mie ayam jamur adalah :
Bahan :
300 gr mie basah, rebus, tiriskan
1 sdm minyak sayur
1 sdm kecap asin
Tumisan Ayam :
1/2 ekor (500 gr ayam), sisihkan daging dan tulangnya
200 gr jamur, potong kecil-kecil
3 siung bawang putih, cincang halus
50 ml air
2 sdm saus tiram
1 sdm kecap asin
2 sdm kecap manis
Minyak untuk menumis
Kuah :
1000 ml kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
3 siung bawang putih, digeprak
3 sdt garam
1 sdt merica bubuk
1 sdt gula pasir
1 batang daun bawang, iris halus
10 buah bakso sapi
Pelengkap :
Kulit pangsit, digoreng
Sawi hijau, seduh dalam kuah, potong-potong
Sambal botol
Cara mengolah :
Tumis ayam:
Potong daging ayam kotak-kotak kecil
2.3 Aspek Hukum
Aspek Hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan kelangsungan suatu kegiatan usaha. Oleh karena itu, aspek ini tidak dapat diabaikan. Karena aspek Hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang sedang berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan manakala produk yang dihasilkan tidak memiliki jaminan pasar.
Jenis badan hukum yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan. Dengan proses perizinan pada pemerintah engan mengajukan permohonan dan ketentuan :
Dokumen yg diperlukan :
a) Tanda Daftar Perusahaan.
b) Bukti Diri .
c) Surat Keterangan Usaha dari desa/kelurahan setempat.
Jenis Ijin Usaha :
a) Surat izin usaha perdagangan
b) Surat izin usaha industri
c) Izin domisili
d) Izin mendirikan bangunan ( IMB )
e) Izin dari Departemen teknis sesuai dengan bidang usaha.
2.4 Karyawan Usaha
Bisnis ini adalah milik sendiri, adapun tenaga kerja yang di gunakan hanya 2 orang yang sudah terbukti keahliannya dalam hal mengolah singkong, tenaga kerja tersebut adalah ibu rumah tangga yang kami rekrut dari tempat terdekat, dengan seleksi yang sederhana dan tdak memerlukan biaya. Pelatihan tenaga kerja tersebut adalah dengan memberikannya resep-resep masakan dari chef terkenal mengenai singkong atau ketela, atau kita carikan dari internet maupun pengalaman individu dari ahli yang sudah terbukti masakannya.
Kompensasi dari masing-masing tenaga kerja tersebut adalah Rp. 700.000,- juga kami berikan fasilitas makan. Semua tenaga kerja diberikan fasilitas dan kompensasi yang sama, karena tidak ada posisi atatau hirarki yang signifikan, semua pekerja adalah karyawan.
2.5 Kelangsungan Usaha
Rencana Usaha kecil ini adalah salah satu bentuk usaha yang gampang beradaptasi dilokasi dan waktu apapun, karena segi peralatan yang sederhana dan bahan baku yang gampang di dapat, yaitu Ayam, mie dan jamur yang dapat ditemukan dipasaran.
Selanjutnya jika usaha kecil ini sukses dalam waktu 1 tahun, maka akan di usahakan terus supaya keuntungannya tetap seimbang bahkan bisa lebih besar, dengan cara dasar yang sudah tertulis diatas, menggunakan beberapa strategi pemasaran dan promosi yang sangat akurat maka akan lebih mempermudah memasarkan produk kripik singkong ini..
Dalam segi keuangan sendiri akan jelas terealisasikan jika keuntungan sebesar Rp. 2.404.000,- , dan akan kami gunakan untuk pembelian bahan baku makanan selanjutnya dengan taksiran biaya 30% dari keuntungan dan 20% persen akan kita tabungkan, lalu yang 50% akan di nikmati keuntungannya. Memang tidak terlalu besar dari pembagian keuntungannya, namun ini adalah awal dari usaha yang akan terus berkembang yang ahirnya akan meraup keuntungan yang lebih dari layak.
Hasil tabungan itu nanti akan bermanfaat ketika perluasan usaha memang sudah pantas dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis usaha yang akan didirikan adalah menciptakan dan menjual produk berupa mie ayam jamur, yang mana masyarakat sekatrang seakan haus akan inovasi sebuahproduk, maka usaha mie ayam jamur ini menjadi peluang usaha inovasi yang bersasaran pasar cukup jelas.
Dengan beberapa bauran promosi dan meneliti pesaing yang menciptakan produk yang sama, jaringan yang luas serta didukung dengan produk yang mempunyai kepuasan dan cirri khas, maka dipastikan usaha ini layak dan akan jelas kelangsungan hidup usahanya. Keuntungan yang tidak mengecewakan bagi usaha kecil seperti ini akan memberi jaminan bagi kelangsungan usaha dan tenaga kerja.
Dengan perkiraan keuntungan diatas maka dapat dipastikan juga perluasan usaha ini akan mudah terealisasikan.
DAFTAR PUSTAKA
- http://google.com
- wawancara pemilik usaha mie ayam
Izin copas kak?
BalasHapusIzin copas kak?
BalasHapusPengenalan produknya gmna?
BalasHapus