Makalah
Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Sollar Panell
Disusun Oleh :
Achmad Musaddad
612010108003
Fakultas Ekonomi – Manajemen Smester VIII
Universitas Wiralodra Indramayu
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi suatu negara. Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit.
Saat ini total kebutuhan energy di seluruh dunia mencapai 10 Terra Watt (setara dengan 3 x 1020 Joule/ tahun) dan diprediksi jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 30 Terra Watt pada tahun 2030 [1-3]. Kebutuhan yang meningkat terhadap energi juga pada kenyataanya bertabrakan dengan kebutuhan umat manusia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi. Berbagai konsideran ini menuntut perlunya dikembangkan sumber energi alternatif yang dapat menjawab tantangan di atas tersebut.
Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya.
Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 1024 Joule setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, energi yang bisa dikonversi melalui proses fotosintesis di seluruh permukaan bumi mencapai 2,8 x 1021 J setiap tahunnya. Jika kita lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi (total luas permukaan bumi adalah 5,1 x 108 km2) dengan solar cell yang memiliki efisiensi 20%, seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi..
BAB II
PEMBAHASAN
Panel solar adalah sebuah alat yang bisa menghasilkan energi listrik dengan bantuan tenaga matahari. Alat ini bisa mengubah energi matahari menjadi energi listrik.
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan apabila menggunakan solar panel ini. Panel solar merupakan alat penyedia listrik yang ramah lingkungan. Tanpa polusi dan limbah. Solar panel juga bisa berinteraksi langsung untuk mengurangi global warming.
Keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah dengan menggunakan solar panel bisa mengurangi biaya listrik di rumah. Karena solar panel ini menggunakan energi yang tidak pernah habis dan gratis yaitu tenaga surya. Jadi sekali beli atau invest, nikmati untuk bertahun-tahun kemudian.
Pemakaian listrik makin hari makin besar. berapa alat di rumah banyak yang tidak bisa berjalan tanpa listrik. Mulai dari TV, DVD, kipas angin, AC hingga kulkas semuanya menggunakan listrik. Jika tidak pandai mengatur dan berhemat, pengeluaran untuk listrik bisa sangat besar. Menggunakan solar panel ini akan banyak membantu untuk memperkecil tagihan listrik Anda tiap bulan.
Adapun jenis dari solar panel tersebut adalah :
1. Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan solar cells panel yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
2. Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
3. Amorphous
Silikon amosphous (a-Si) digunakan sebagai bahan baku solar cells panel untuk kalkulator pada waktu tertentu. Meskipun kinerjanya rendah daripada solar cells c-Si (crystaline) tradisional, hal ini tidak terlalu penting dalam kalkulator, yang menggunakan tenaga yang sangat minim.
Saat ini, perkembangan pada teknik a-Si membuat mereka menjadi lebih efektif untuk area yang luas yang digunakan solar cells panel. Efisiensi tinggi dapat dicapai dengan penyusunan beberapa layar sel a-Si yang tipis di bagian atas satu sama lain, setiap rangkaian diatur untuk bekerja dengan pada frekuensi cahaya tertentu. Pendekatan ini tidak berlaku untuk sel c-Si, dimana sangat tebal sebagai hasil dari teknik pembangunan dan buram, menghalangi cahaya pada lapisan di tiap susunan.
Keuntungan dasar dari a-Si dalam skala produksi yang besar bukan pada efisiensi , tetapi pada biaya. Sel a-Si menggunakan sekitar 1% silikon daripada sell c-Si, dan biaya untuk silikon adalah faktor terbesar dalam biaya sel.
Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel. Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun 1905. Energi yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan kecepatan c dan panjang gelombang ? dirumuskan dengan persamaan:
E = h.c/ ?
Dengan h adalah konstanta Plancks (6.62 x 10-34 J.s) dan c adalah kecepatan cahaya dalam vakum (3.00 x 108 m/s). Persamaan di atas juga menunjukkan bahwa photon dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu [5]. Dengan menggunakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah menjadi energi listrik.
Hingga saat ini terdapat beberapa jenis solar sel yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti untuk mendapatkan divais solar sel yang memiliki efisiensi yang tinggi atau untuk mendapatkan divais solar sel yang murah dan mudah dalam pembuatannya.
Tipe pertama yang berhasil dikembangkan adalah jenis wafer (berlapis) silikon kristal tunggal. Tipe ini dalam perkembangannya mampu menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam pengembangan silikon kristal tunggal untuk dapat diproduksi secara komersial adalah harga yang sangat tinggi sehingga membuat solar sel panel yang dihasilkan menjadi tidak efisien sebagai sumber energi alternatif. Sebagian besar silikon kristal tunggal komersial memiliki efisiensi pada kisaran 16-17%, bahkan silikon solar sel hasil produksi SunPower memiliki efisiensi hingga 20%. Bersama perusahaan Shell Solar, SunPower menjadi perusahaan yang menguasai pasar silikon kristal tunggal untuk solar sel.
Jenis solar sel yang kedua adalah tipe wafer silikon poli kristal. Saat ini, hampir sebagian besar panel solar sel yang beredar di pasar komersial berasal dari screen printing jenis silikon poli cristal ini. Wafer silikon poli kristal dibuat dengan cara membuat lapisan lapisan tipis dari batang silikon dengan metode wire-sawing. Masing-masing lapisan memiliki ketebalan sekitar 250?50 micrometer.
Jenis solar sel tipe ini memiliki harga pembuatan yang lebih murah meskipun tingkat efisiensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan silikon kristal tunggal. Perusahaan yang aktif memproduksi tipe solar sel ini adalah GT Solar, BP, Sharp, dan Kyocera Solar.
Kedua jenis silikon wafer di atas dikenal sabagai generasi pertama dari solar sel yang memiliki ketebalan pada kisaran 180 hingga 240 mikro meter. Penelitian yang lebih dulu dan telah lama dilakukan oleh para peneliti menjadikan solar sel berbasis silikon ini telah menjadi teknologi yang berkembang dan banyak dikuasai oleh peneliti maupun dunia industri. Divais solar sel ini dalam perkembangannya telah mampu mencapai usia aktif mencapai 25 tahun [3].
Modifikasi untuk membuat lebih rendah biaya pembuatan juga dilakukan dengan membuat pita silikon (ribbon si) yaitu dengan membuat lapisan dari cairan silikon dan membentuknya dalam struktur multi kristal. Meskipun tipe sel surya pita silikon ini memiliki efisiensi yang lebih rendah (13-15%), tetapi biaya produksinya bisa lebih dihemat mengingat silikon yang terbuang dengan menggunakan cairan silikon akan lebih sedikit.
Generasi kedua solar sel adalah solar sel tipe lapisan tipis (thin film). Ide pembuatan jenis solar sel lapisan tipis adalah untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat tipe ini hanya menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan dengan bahan baku untuk tipe silikon wafer. Dengan penghematan yang tinggi pada bahun baku seperti itu membuat harga per KwH energi yang dibangkitkan menjadi bisa lebih murah.
Metode yang paling sering dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini adalah dengan PECVD dari gas silane dan hidrogen. Lapisan yang dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah orientasi kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal). Selain menggunakan material dari silikon, solar sel lapisan tipis juga dibuat dari bahan semikonduktor lainnya yang memiliki efisiensi solar sel tinggi seperti Cadmium Telluride (Cd Te) dan Copper Indium Gallium Selenide (CIGS).
Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar sel lapisan tipis ini adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar sel CIGS [7]. Keunggulan lainnya dengan menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor sebagai lapisan solar sel bisa dideposisi pada substrat yang lentur sehingga menghasilkan divais solar sel yang fleksibel. Kedua generasi dari solar sel ini masih mendominasi pasaran solar sel di seluruh dunia dengan silikon kristal tunggal dan multi kristal memiliki lebih dari 84% solar sel yang ada dipasaran [6].
Penelitian agar harga solar sel menjadi lebih murah selanjutnya memunculkan generasi ketiga dari jenis solar sel ini yaitu tipe solar sel polimer atau disebut juga dengan solar sel organik dan tipe solar sel foto elektrokimia. Solar sel organik dibuat dari bahan semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene.
Berbeda dengan tipe solar sel generasi pertama dan kedua yang menjadikan pembangkitan pasangan electron dan hole dengan datangnya photon dari sinar matahari sebagai proses utamanya, pada solar sel generasi ketiga ini photon yang datang tidak harus menghasilkan pasangan muatan tersebut melainkan membangkitkan exciton. Exciton inilah yang kemudian berdifusi pada dua permukaan bahan konduktor (yang biasanya di rekatkan dengan organik semikonduktor berada di antara dua keping konduktor) untuk menghasilkan pasangan muatan dan akhirnya menghasilkan efek arus foto (photocurrent) [7-8].
Tipe solar sel photokimia merupakan jenis solar sel exciton yang terdiri dari sebuah lapisan partikel nano (biasanya titanium dioksida) yang di endapkan dalam sebuah perendam (dye). Jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Graetzel pada tahun 1991 sehingga jenis solar sel ini sering juga disebut dengan Graetzel sel atau dye-sensitized solar cells (DSSC) [4].
Graetzel sel ini dilengkapi dengan pasangan redok yang diletakkan dalam sebuah elektrolit (bisa berupa padat atau cairan). Komposisi penyusun solar sel seperti ini memungkinkan bahan baku pembuat Graetzel sel lebih fleksibel dan bisa dibuat dengan metode yang sangat sederhana seperti screen printing. Meskipun solar sel generasi ketiga ini masih memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang masih terlalu singkat, solar sel jenis ini akan mampu memberi pengaruh besar dalam sepuluh tahun ke depan mengingat hargan dan proses pembuatannya yang sangat murah.
Sebuah PV system dengan perawatan yang baik dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Sebenarnya dengan kondisi dimana sistem solar cell tidak dipindah-pindah dan terinterkoneksi langsung pada alat listrik, modul solar cell yang melalui fabrikasi yang baik mampu bertahan hingga 30 tahun. Cara terbaik agar sistem solar cell dapat bertahan lama serta tetap stabil performansinya (efisiensinya) adalah dengan melakukan pemasangan dan perawatan yang sesuai serta dalam waktu yang teratur.
Berbagai kasus dalam permasalahan solar cell yang paling banyak dijumpai adalah dikarenakan buruknya cara pemasangan serta tidak rapinya proses instalasi. Kasus yang sering dijumpai tersebut antara lain seperti koneksi yang tidak baik, ukuran kabel yang tidak tepat, ataupun komponen yang tidak sesuai untuk aliran DC. Selain itu juga kesalahan sering terjadi pada tidak seimbangnya sistem (balance of system , BOS) bagian-bagian yang dipasang yaitu kontroler, inverter, serta proteksi komponen.
Batere dapat lebih cepat rusak jika diberi beban kerja diluar batas spesifikasinya. Pada sistem sel surya, batere digunakan dan diberi muatan secara perlahan-lahan bahkan hingga periode beberapa hari bahkan sati minggu. Kondisi ini berbeda dengan cara kerja batere yang umumnya langsung diisi segera setelah digunakan, yang menyebabkan batere pada sistem solar cell dapat lebih cepat rusak jika tidak menggunakan tipe batere yang sesuai dengan karakteristik ini.
Melihat Peluang ini penulis tertarik untuk menyusun rencana usaha Jasa Pemasangan solar Panel. Adapun analisis teknis bisnis ini adalah :
2.1 Pemasangan dan Instalasi Solar Panel
Solar cell merupakan pembangkit yang tidak hanya terdiri dari sistem konversi dari photon sinar matahari menjadi arus listrik atau yang diebut sebagai modul photo voltaik. Perlu ada sistem pendukung yang berfungsi menyimpan energi listrik yang dibangkitkan agar keluarannya dapat lebih stabil dapat digunakan saat tidak ada sinar matahari atau pada saat malam hari. serta Satu unit sistem pembangkit listrik solar cell terdiri dari beberapa komponen antara lain adalah:
1. Modul sel surya atau disebut juga panel Photo Voltaik (Panel PV). Modul sel surya terdiri dari beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 100 Wp. Modul PV dilihat dari jenisnya dapat berjenis mono kristal, poli kristal, atau amorphous.
2. Penyimpan energi listrik atau dikenal dengan Aki ( battery ) yang bebas perawatan. Batere biasanya dapat bertahan 2-3 tahun. Kapasitas batere disesuaikan dengan kapasitas modul dan besar daya penggunaan listrik yang diinginkan.
3. Pengatur pengisian muatan batere atau disebut dengan kontroler pengisian (solar charge controller). Komponen ini berfungsi untuk mengatur besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh modul PV agar penyimpanan ke batere sesuai dengan kapasitas batere.
4. Inverter, merupakan modul untuk mengkonversi listrik searah (dc) menjadi listrik bolak-balik (ac). Komponen ini digunakan ketika penggunaan listrik yang diinginkan adalah bolak-balik (ac). Meskipun begitu saat ini sudah banyak terdapat alat-alat elektronik maupun lampu penerang yang menggunakan tipe arus searah sehingga beberapa sistem solar cell tidak membutuhkan inverter ini.
5. Kabel (wiring), yang merupakan komponen standar sebagai penghubung tempat mengalirkan arus listrik.
6. Mounting hardware atau framework, yang merupakan pendukung untuk menempatkan atau mengatur posisi solar panel agar dapat menerima sinar matahari dengan baik. Biasanya framework digunakan untuk menempatkan solar panel pada posisi yang lebih tinggi dari bagian lain yang ada disekitarnya.
Pertumbuhan teknologi sel surya di dunia memang menunjukkan harapan akan solar sel yang murah dengan memiliki efisiensi yang tinggi. Sayangnya sangat sedikit peneliti di Indonesia yang terlibat dengan hiruk pikuk perkembangan tentang teknologi sel surya ini. Sudah seharusnya pemerintah secara jeli melihat potensi masa depan Indonesia yang kaya akan sinar matahari ini dengan mendorong secara nyata penelitian dan pengembangan industri di bidang energi surya ini.
Solar cells panel, terdiri dari silikon, silikon mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah solar cells panel (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.
Sel silikon di dalam solar cells panel yang disinari matahari/ surya, membuat photon bergerak menuju electron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik. Sebuah sel silikon menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
Solar cells panel module memiliki kapasitas output: Watt hour. Solar cell 50 WP 12 V, memberikan output daya sebesar 50 Watt per hour dan tegangan adalah 12 Volt. Untuk perhitungan daya yang dihasilkan per hari adalah 50 Watt x 5 jam (maximun peak intensitas matahari).
Daya yang dihasilkan disimpan dalam baterai. Tergantung dari kebutuhannya, didapatkan perhitungan berapa jumlah solar cells panel dan baterai yang dibutuhkan.
Perhitungan Jumlah Solar Cells Panel
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi surya | Jumlah panel sel surya | Kapasitas panel sel surya | Perhitungan | Hasil |
4 jam | 24 panel | 210 Watt | 4 x 24 x 210 | 20.160 Watt hour |
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Jumlah Aki | Voltage | Ampere | Perhitungan | Hasil |
100 | 12 Volt | 100 Ampere hour | 100 x 12 x 100 | 120.000 Watt hour |
Efisiensi Perubahan Daya | Daya Tahan | Biaya | Keterangan | Penggunaan | |
Mono | Sangat Baik | Sangat Baik | Baik | Kegunaan Pemakaian Luas | Sehari-hari |
Poly | Baik | Sangat Baik | Sangat Baik | Cocok untuk produksi massal di masa depan | Sehari-hari |
Amorphous | Cukup Baik | Cukup Baik | Baik | Bekerja baik dalam pencahayaan fluorescent | Sehari-hari & Perangkat komersial (kalkulator) |
Compound (GaAs) | Sangat Baik | Sangat Baik | Cukup Baik | Berat & Rapuh | Pemakaian di luar angkasa |
Informasi Solar Cells Panel
Beberapa contoh implementasi panel sel surya solar cells dan perangkat yang menggunakan energi yang dihasilkan:
Ukuranpanel sel surya - solar cells | 10 WP | 20 WP | 50 WP | 80 WP | 120 WP |
Jumlah Watt untuk pengisian batere (5 jam sehari) | 50 W, 4.17 A | 100 W, 8.33 A | 250 W, 20.83 A | 400 W, 33.33 A | 600 W, 50 A |
Lampu LED 3 Watt (pemakaian 12 jam) | 1 (36 W) | 3 (108 W) | 7 (252 W) | 11 (396 W) | 16 (576 W) |
Lampu jalan LED 21 Watt (pemakaian 12 jam) | 1 (252 W) | 1 (252 W) | 2 (504 W) |
Spesifikasi teknis panel surya (dapat berubah sesuai dengan produk):
Output power | 20 | 50 | 80 | 80 | 120 |
Cell type | Multi | Multi | Amorphous | Multi | Multi |
Max Power (W) | 20 | 50 | 88 | 85 | 120 |
Min Power (W) | 76 | 76 | 114 | ||
Open circuit voltage (Voc) | 21.6 | 21.6 | 63.3 | 21.6 | 21.3 |
Short circuit current (Isc) | 1.3 | 2.98 | 2.08 | 5.15 | 7.81 |
Max Power Voltage (Vpm) | 17.2 | 17.6 | 47.6 | 17.3 | 17.1 |
Max Power Current (Ipm) | 1.17 | 2.85 | 1.68 | 4.63 | 7.02 |
Max System Voltage (V) | 600 | 600 | 540 | ||
Dimension L x W x H(mm) | 639 x 294 x 23 | 835 x 540 x 28 | 1129 x 934 x 46 | 1214 x 545 x 35 | 1499 x 662 x 46 |
Module Efficiency | 7.6 | 14.1 | 13.1 | ||
Weight (kg) | 2.4 | 5.5 | 17 | 9 | 14 |
Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut:
1. Solar cells
2. PV controller
3. Inverter
4. Baterai
Solar cells : menghasilkan energi listrik, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik.
PV controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai. Tegangan maksimun yang dihasilkan solar cells pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.
Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari solar cells. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.
2.2 Analisis Finansial
Usaha penyediaan jasa pemasangan solar panel ini menggunakan modal milik sendiri dengan modal awal RP. 50.000.000,- untuk membeli peralatan peralatan pemasangannya.adapun modal pembelian icon solar panel ini adalah :
1. 5 unit SP 20 watt (berat 4kg) @Rp. 800.000 Rp. 4,000.000
2. 5 Unit SP 30 watt (berat 4kg) @Rp. 1.200.000 Rp. 6.000.000
3. %5Unit SP 50 watt (berat 11kg) @Rp. 2.000.000 Rp. 10.000.000
4. 5 Unit 100 watt (berat 23kg) @Rp. 4.000.000 Rp. 20.000.000
5. 10 Unit Solar charge (berat 1 kg) @Rp 400.000 Rp. 4.000.000
Total Rp. 44.000.000
Adapun sisa 6.000.000 akan digunakan seiring kegiatan operasional berjalan.
Asumsi penjualan produk habis dalam jangka waktu 1 bulan dan continue pada bulan-bulan selanjutnya dengan harga penjualan :
1. 20 watt (berat 4kg) @Rp. 895.000 Rp. 4.475.000
2. 30 watt (berat 4kg) @Rp. 1.325.000 Rp. 6.625.000
3. 50 watt (berat 11kg) @Rp. 2.170.000 Rp. 10. 850.000
4. 100 watt (berat 23kg) @Rp. 4.200.000 Rp. 30. 000.000
5. Solar charge (berat 1 kg) @Rp 450.000 Rp. 4.500.000
Asumsi total pendapatan Rp. 76.450.000
Harga diatas adalah harga barang sekaligus jasa pemasangannya. Laba bersih yang dihasilkan dari pendapatan 76.450.000 dikurangi modal 44.000.000 bahan baku dan 6.000.000 kegiatan operasional adalah Rp. 26.450.000,-
Keuntungan dengan prosentase laba 52% dari modal awal, dapatdikatakan layak untuk ditindaklanjuti dalam analisis kelayakan bisnis yang akan dijalankan.
2.3 Tempat usaha
Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya strategis dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Dengan menggunakan bangunan milik penulis sendiri di daerah indramayu.
2.4 Manajemen Operasional ( Produksi)
Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri, adapun mengenai pelayanan jasa pemasangan solar panel ini, penulis akan mendatangi rumah pelanggan yang membutuhkan jasa pemasangan solar panel sampai jadi, dengan menggunakan alat transportasi sendiri.
2.5 Aspek Pemasaran
Sasaran usaha ini adalah masyarakat umum kota indramayu yang membutuhkan jasa pemasangan solar panel, adapun promosi yang digunakan adalah penyebaran brosur secara advertising dan pemasangan iklan online lewat internet pada jejaring sisial.
Pelanggan yang berasal dari kota indramayu akan dikenakan ongkos trnsportasi tambahan sesuai dengan jarak yang ditempuh dari tempat usaha.
Namun pada teknik persaingannya, usaha ini memberikan garansi produk dan pelayanan apabila terjadi kerusakan pada produk yang digunakan dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan, garansi tersebut selama 1 tahun sejak tanggal pembelian.
BAB III
PENUTUP
Jenis usaha yang akan didirikan adalah pelayanan jasa pemasangan solar panel. Usaha ini adalah jenis usaha yang memberikan jasa pemenuhan kebutuhan primer masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan usaha ini dapat dipastikan akan laku dan berkembang seiring berkembangnya tekhnologi dan permasalahan solusi penghematanergi.
Dengan sasaran pasar yang jelas, umum dan mudah ditembus. Penawaran periklanan yang menarik dan mengikuti perkembangan zaman. Fasilitas garansi yang diberikan serta keuntungan 52% dari modal awal maka dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan.
Adapun kelangsungan hidup usaha ini dapat ditentukan dalam jangka waktu minimal 1 tahun melihat belum umunya pemasangan solar panel didaerah indramayu, setelah itu perusahaan ini diberikan inovasi pada bentuk pelayanan dan produknya dengan melihatkemajuan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
- hhttp://www.file-edu.com/2012/04/solar-cell-energai-terbarukan-dimassa.html
- http://google.com
- Ibrahim Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
- http://www.solarcellspanel.com/index.php
- http://www.solarcellspanel.com/index.php/instalasi-solar-cells-panel
- Okezone.com/Property/Begini.Cara.Hitung.Pemasangan.Panel.Surya.htm
0 komentar:
Posting Komentar