Contoh makalah Studi Kelayakan Bisnis - UsahaJasa Pemasangan Sollar Panel


Makalah

Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Sollar Panell


Disusun Oleh :
Achmad Musaddad
612010108003

Fakultas Ekonomi – Manajemen Smester VIII
Universitas Wiralodra Indramayu
2012







BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh hampir seluruh negara di dunia. Hal ini mengingat energi merupakan salah satu faktor utama bagi terjadinya pertumbuhan ekonomi  suatu negara. Permasalahan energi menjadi semakin kompleks ketika kebutuhan yang meningkat akan energi dari seluruh negara di dunia untuk menopang pertumbuhan ekonominya justru membuat persediaan cadangan energi konvensional menjadi semakin sedikit.
Saat ini total kebutuhan energy di seluruh dunia mencapai 10 Terra Watt (setara dengan 3 x 1020 Joule/ tahun) dan diprediksi jumlah ini akan terus meningkat hingga mencapai 30 Terra Watt pada tahun 2030 [1-3]. Kebutuhan yang meningkat terhadap energi juga pada kenyataanya bertabrakan dengan kebutuhan umat manusia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi. Berbagai konsideran ini menuntut perlunya dikembangkan sumber energi alternatif yang dapat menjawab tantangan di atas tersebut.
Solar cell merupakan pembangkit listrik yang mampu mengkonversi sinar matahari menjadi arus listrik. Energi matahari sesungguhnya merupakan sumber energi yang paling menjanjikan mengingat sifatnya yang berkelanjutan (sustainable) serta jumlahnya yang sangat besar. Matahari merupakan sumber energi yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kebutuhan energi masa depan setelah berbagai sumber energi konvensional berkurang jumlahnya serta tidak ramah terhadap lingkungan. Total kebutuhan energi yang berjumlah 10 TW tersebut setara dengan 3 x 1020 J setiap tahunnya.
Sementara total energi matahari yang sampai di permukaan bumi adalah 2,6 x 1024 Joule setiap tahunnya. Sebagai perbandingan, energi yang bisa dikonversi melalui proses fotosintesis di seluruh permukaan bumi mencapai 2,8 x 1021 J setiap tahunnya. Jika kita lihat jumlah energi yang dibutuhkan dan dibandingkan dengan energi matahari yang tiba di permukaan bumi, maka sebenarnya dengan menutup 0,05% luas permukaan bumi (total luas permukaan bumi adalah 5,1 x 108 km2) dengan solar cell yang memiliki efisiensi 20%, seluruh kebutuhan energi yang ada di bumi sudah dapat terpenuhi..


BAB II

PEMBAHASAN

Panel solar adalah sebuah alat yang bisa menghasilkan energi listrik dengan bantuan tenaga matahari. Alat ini bisa mengubah energi matahari menjadi energi listrik.
Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan apabila menggunakan solar panel ini. Panel solar merupakan alat penyedia listrik yang ramah lingkungan. Tanpa polusi dan limbah. Solar panel juga bisa berinteraksi langsung untuk mengurangi global warming.
Keuntungan lain yang bisa didapatkan adalah dengan menggunakan solar panel bisa mengurangi biaya listrik di rumah. Karena solar panel ini menggunakan energi yang tidak pernah habis dan gratis yaitu tenaga surya. Jadi sekali beli atau invest, nikmati untuk bertahun-tahun kemudian.
Pemakaian listrik makin hari makin besar. berapa alat di rumah banyak  yang tidak bisa berjalan tanpa listrik. Mulai dari TV, DVD, kipas angin, AC hingga kulkas semuanya menggunakan listrik. Jika tidak pandai mengatur dan berhemat, pengeluaran untuk listrik bisa sangat besar. Menggunakan solar panel ini akan banyak membantu untuk memperkecil tagihan listrik Anda tiap bulan.
Adapun jenis dari solar panel tersebut adalah :
1.      Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan solar cells panel yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
2.      Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
3.      Amorphous
Silikon amosphous (a-Si) digunakan sebagai bahan baku solar cells panel untuk kalkulator pada waktu tertentu. Meskipun kinerjanya rendah daripada solar cells c-Si  (crystaline) tradisional, hal ini tidak terlalu penting dalam kalkulator, yang menggunakan tenaga yang sangat minim.
Saat ini, perkembangan pada teknik a-Si membuat mereka menjadi lebih efektif untuk area yang luas yang digunakan solar cells panel. Efisiensi tinggi dapat dicapai dengan penyusunan beberapa layar sel a-Si yang tipis di bagian atas satu sama lain, setiap rangkaian diatur untuk bekerja dengan pada frekuensi cahaya tertentu. Pendekatan ini tidak berlaku untuk sel c-Si, dimana sangat tebal sebagai hasil dari teknik pembangunan dan buram, menghalangi cahaya pada lapisan di tiap susunan.
Keuntungan dasar dari a-Si dalam skala produksi yang besar bukan pada efisiensi , tetapi pada biaya. Sel a-Si menggunakan sekitar 1% silikon daripada sell c-Si, dan biaya untuk silikon adalah faktor terbesar dalam biaya sel.
Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel. Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan photon. Penemuan ini pertama kali diungkapkan oleh Einstein pada tahun 1905. Energi yang dipancarkan oleh sebuah cahaya dengan kecepatan c dan panjang gelombang ? dirumuskan dengan persamaan:
E = h.c/ ?
Dengan h adalah konstanta Plancks (6.62 x 10-34 J.s) dan c adalah kecepatan cahaya dalam vakum (3.00 x 108 m/s). Persamaan di atas juga menunjukkan bahwa photon dapat dilihat sebagai sebuah partikel energi atau sebagai gelombang dengan panjang gelombang dan frekuensi tertentu [5]. Dengan menggunakan sebuah divais semikonduktor yang memiliki permukaan yang luas dan terdiri dari rangkaian dioda tipe p dan n, cahaya yang datang akan mampu dirubah menjadi energi listrik.
Hingga saat ini terdapat beberapa jenis solar sel yang berhasil dikembangkan oleh para peneliti untuk mendapatkan divais solar sel yang memiliki efisiensi yang tinggi atau untuk mendapatkan divais solar sel yang murah dan mudah dalam pembuatannya.
Tipe pertama yang berhasil dikembangkan adalah jenis wafer (berlapis) silikon kristal tunggal. Tipe ini dalam perkembangannya mampu menghasilkan efisiensi yang sangat tinggi. Masalah terbesar yang dihadapi dalam pengembangan silikon kristal tunggal untuk dapat diproduksi secara komersial adalah harga yang sangat tinggi sehingga membuat solar sel panel yang dihasilkan menjadi tidak efisien sebagai sumber energi alternatif. Sebagian besar silikon kristal tunggal komersial memiliki efisiensi pada kisaran 16-17%, bahkan silikon solar sel hasil produksi SunPower memiliki efisiensi hingga 20%. Bersama perusahaan Shell Solar, SunPower menjadi perusahaan yang menguasai pasar silikon kristal tunggal untuk solar sel.
Jenis solar sel yang kedua adalah tipe wafer silikon poli kristal. Saat ini, hampir sebagian besar panel solar sel yang beredar di pasar komersial berasal dari screen printing jenis silikon poli cristal ini. Wafer silikon poli kristal dibuat dengan cara membuat lapisan lapisan tipis dari batang silikon dengan metode wire-sawing. Masing-masing lapisan memiliki ketebalan sekitar 250?50 micrometer.
Jenis solar sel tipe ini memiliki harga pembuatan yang lebih murah meskipun tingkat efisiensinya lebih rendah jika dibandingkan dengan silikon kristal tunggal. Perusahaan yang aktif memproduksi tipe solar sel ini adalah GT Solar, BP, Sharp, dan Kyocera Solar.
Kedua jenis silikon wafer di atas dikenal sabagai generasi pertama dari solar sel yang memiliki ketebalan pada kisaran 180 hingga 240 mikro meter. Penelitian yang lebih dulu dan telah lama dilakukan oleh para peneliti menjadikan solar sel berbasis silikon ini telah menjadi teknologi yang berkembang dan banyak dikuasai oleh peneliti maupun dunia industri. Divais solar sel ini dalam perkembangannya telah mampu mencapai usia aktif mencapai 25 tahun [3].
Modifikasi untuk membuat lebih rendah biaya pembuatan juga dilakukan dengan membuat pita silikon (ribbon si) yaitu dengan membuat lapisan dari cairan silikon dan membentuknya dalam struktur multi kristal. Meskipun tipe sel surya pita silikon ini memiliki efisiensi yang lebih rendah (13-15%), tetapi biaya produksinya bisa lebih dihemat mengingat silikon yang terbuang dengan menggunakan cairan silikon akan lebih sedikit.
Generasi kedua solar sel adalah solar sel tipe lapisan tipis (thin film). Ide pembuatan jenis solar sel lapisan tipis adalah untuk mengurangi biaya pembuatan solar sel mengingat tipe ini hanya menggunakan kurang dari 1% dari bahan baku silikon jika dibandingkan dengan bahan baku untuk tipe silikon wafer. Dengan penghematan yang tinggi pada bahun baku seperti itu membuat harga per KwH energi yang dibangkitkan menjadi bisa lebih murah.

Metode yang paling sering dipakai dalam pembuatan silikon jenis lapisan tipis ini adalah dengan PECVD dari gas silane dan hidrogen. Lapisan yang dibuat dengan metode ini menghasilkan silikon yang tidak memiliki arah orientasi kristal atau yang dikenal sebagai amorphous silikon (non kristal). Selain menggunakan material dari silikon, solar sel lapisan tipis juga dibuat dari bahan semikonduktor lainnya yang memiliki efisiensi solar sel tinggi seperti Cadmium Telluride (Cd Te) dan Copper Indium Gallium Selenide (CIGS).

Efisiensi tertinggi saat ini yang bisa dihasilkan oleh jenis solar sel lapisan tipis ini adalah sebesar 19,5% yang berasal dari solar sel CIGS [7]. Keunggulan lainnya dengan menggunakan tipe lapisan tipis adalah semikonduktor sebagai lapisan solar sel bisa dideposisi pada substrat yang lentur sehingga menghasilkan divais solar sel yang fleksibel. Kedua generasi dari solar sel ini masih mendominasi pasaran solar sel di seluruh dunia dengan silikon kristal tunggal dan multi kristal memiliki lebih dari 84% solar sel yang ada dipasaran [6].

Penelitian agar harga solar sel menjadi lebih murah selanjutnya memunculkan generasi ketiga dari jenis solar sel ini yaitu tipe solar sel polimer atau disebut juga dengan solar sel organik dan tipe solar sel foto elektrokimia. Solar sel organik dibuat dari bahan semikonduktor organik seperti polyphenylene vinylene dan fullerene.
Berbeda dengan tipe solar sel generasi pertama dan kedua yang menjadikan pembangkitan pasangan electron dan hole dengan datangnya photon dari sinar matahari sebagai proses utamanya, pada solar sel generasi ketiga ini photon yang datang tidak harus menghasilkan pasangan muatan tersebut melainkan membangkitkan exciton. Exciton inilah yang kemudian berdifusi pada dua permukaan bahan konduktor (yang biasanya di rekatkan dengan organik semikonduktor berada di antara dua keping konduktor) untuk menghasilkan pasangan muatan dan akhirnya menghasilkan efek arus foto (photocurrent) [7-8].
Tipe solar sel photokimia merupakan jenis solar sel exciton yang terdiri dari sebuah lapisan partikel nano (biasanya titanium dioksida) yang di endapkan dalam sebuah perendam (dye). Jenis ini pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Graetzel pada tahun 1991 sehingga jenis solar sel ini sering juga disebut dengan Graetzel sel atau dye-sensitized solar cells (DSSC) [4].
Graetzel sel ini dilengkapi dengan pasangan redok yang diletakkan dalam sebuah elektrolit (bisa berupa padat atau cairan). Komposisi penyusun solar sel seperti ini memungkinkan bahan baku pembuat Graetzel sel lebih fleksibel dan bisa dibuat dengan metode yang sangat sederhana seperti screen printing. Meskipun solar sel generasi ketiga ini masih memiliki masalah besar dalam hal efisiensi dan usia aktif sel yang masih terlalu singkat, solar sel jenis ini akan mampu memberi pengaruh besar dalam sepuluh tahun ke depan mengingat hargan dan proses pembuatannya yang sangat murah.
Sebuah  PV system dengan perawatan yang baik dapat bertahan hingga lebih dari 20 tahun. Sebenarnya dengan kondisi dimana sistem solar cell tidak dipindah-pindah dan terinterkoneksi langsung pada alat listrik, modul solar cell yang melalui fabrikasi yang baik mampu bertahan hingga 30 tahun. Cara terbaik agar sistem solar cell dapat bertahan lama serta tetap stabil performansinya (efisiensinya) adalah dengan melakukan pemasangan dan perawatan yang sesuai serta dalam waktu yang teratur.
Berbagai kasus dalam permasalahan solar cell yang paling banyak dijumpai adalah dikarenakan buruknya cara pemasangan serta tidak rapinya proses instalasi. Kasus yang sering dijumpai tersebut antara lain seperti koneksi yang tidak baik, ukuran kabel yang tidak tepat, ataupun komponen yang tidak sesuai untuk aliran DC. Selain itu juga kesalahan sering terjadi pada tidak seimbangnya sistem (balance of system , BOS) bagian-bagian yang dipasang yaitu kontroler, inverter, serta proteksi komponen.
Batere dapat lebih cepat rusak jika diberi beban kerja diluar batas spesifikasinya. Pada sistem sel surya, batere digunakan dan diberi muatan secara perlahan-lahan bahkan hingga periode beberapa hari bahkan sati minggu. Kondisi ini berbeda dengan cara kerja batere yang umumnya langsung diisi segera setelah digunakan, yang menyebabkan batere pada sistem solar cell dapat lebih cepat rusak jika tidak menggunakan tipe batere yang sesuai dengan karakteristik ini.
Melihat Peluang ini penulis tertarik untuk menyusun rencana usaha Jasa Pemasangan solar Panel. Adapun analisis teknis bisnis ini adalah :

2.1 Pemasangan dan Instalasi Solar Panel
Solar cell merupakan pembangkit  yang tidak hanya terdiri dari sistem konversi dari photon sinar matahari menjadi arus listrik atau yang diebut sebagai modul photo voltaik. Perlu ada sistem pendukung yang berfungsi menyimpan energi listrik yang dibangkitkan agar keluarannya dapat lebih stabil dapat digunakan saat tidak ada sinar matahari atau pada saat malam hari. serta  Satu unit sistem pembangkit listrik solar cell terdiri dari beberapa komponen antara lain adalah:

   1. Modul sel surya atau disebut juga panel Photo Voltaik (Panel PV). Modul sel surya terdiri dari beberapa jenis ada yang berkapasitas 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 100 Wp. Modul PV dilihat dari jenisnya dapat berjenis mono kristal, poli kristal, atau amorphous.
   2. Penyimpan energi listrik atau dikenal dengan Aki ( battery ) yang bebas perawatan. Batere biasanya dapat bertahan 2-3 tahun. Kapasitas batere disesuaikan dengan kapasitas modul dan besar daya penggunaan listrik yang diinginkan.
   3. Pengatur pengisian muatan batere atau disebut dengan kontroler pengisian (solar charge controller). Komponen ini berfungsi untuk mengatur besarnya arus listrik yang dihasilkan oleh modul PV agar penyimpanan ke batere sesuai dengan kapasitas batere.
   4. Inverter, merupakan modul untuk mengkonversi listrik searah (dc) menjadi listrik bolak-balik (ac). Komponen ini digunakan ketika penggunaan listrik yang diinginkan adalah bolak-balik (ac). Meskipun begitu saat ini sudah banyak terdapat alat-alat elektronik maupun lampu penerang yang menggunakan tipe arus searah sehingga beberapa sistem solar cell tidak membutuhkan inverter ini.
   5. Kabel (wiring), yang merupakan komponen standar sebagai penghubung tempat mengalirkan arus listrik.
   6. Mounting hardware atau framework, yang merupakan pendukung untuk menempatkan atau mengatur posisi solar panel agar dapat menerima sinar matahari dengan baik. Biasanya framework digunakan untuk menempatkan solar panel pada posisi yang lebih tinggi dari bagian lain yang ada disekitarnya.

Pertumbuhan teknologi sel surya di dunia memang menunjukkan harapan akan solar sel yang murah dengan memiliki efisiensi yang tinggi. Sayangnya sangat sedikit peneliti di Indonesia yang terlibat dengan hiruk pikuk perkembangan tentang teknologi sel surya ini. Sudah seharusnya pemerintah secara jeli melihat potensi masa depan Indonesia yang kaya akan sinar matahari ini dengan mendorong secara nyata penelitian dan pengembangan industri di bidang energi surya ini.
Solar cells panel, terdiri dari silikon, silikon mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah solar cells panel (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.
Sel silikon di dalam solar cells panel yang disinari matahari/ surya, membuat photon bergerak menuju electron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik. Sebuah sel silikon menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun).
Solar cells panel module memiliki kapasitas output: Watt hour. Solar cell 50 WP 12 V, memberikan output daya sebesar 50 Watt per hour dan tegangan adalah 12 Volt. Untuk perhitungan daya yang dihasilkan per hari adalah 50 Watt x 5 jam (maximun peak intensitas matahari).
Daya yang dihasilkan disimpan dalam baterai. Tergantung dari kebutuhannya,  didapatkan perhitungan berapa jumlah solar cells panel dan baterai yang dibutuhkan. 
Perhitungan Jumlah Solar Cells Panel
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi surya 
Jumlah panel sel surya
Kapasitas panel sel surya 
Perhitungan
Hasil
4 jam
24 panel
210 Watt
4 x 24 x 210
20.160 Watt hour
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut.  Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM.  Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Jumlah Aki 
Voltage 
Ampere 
Perhitungan 
Hasil 
100 
12 Volt
100 Ampere hour 
100 x 12 x 100
120.000 Watt hour


Efisiensi Perubahan Daya
Daya Tahan
Biaya
Keterangan
Penggunaan
Mono
Sangat Baik
Sangat Baik
Baik
Kegunaan Pemakaian Luas
Sehari-hari
Poly
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Cocok untuk produksi massal di masa depan
Sehari-hari
Amorphous
Cukup Baik
Cukup Baik
Baik
Bekerja baik dalam pencahayaan fluorescent
Sehari-hari & Perangkat komersial (kalkulator)
Compound (GaAs)
Sangat Baik
Sangat Baik
Cukup Baik
Berat & Rapuh
Pemakaian di luar angkasa
Informasi Solar Cells Panel
Beberapa contoh implementasi panel sel surya solar cells dan perangkat yang menggunakan energi yang dihasilkan:
Ukuranpanel sel surya - solar cells
10 WP
20 WP
50 WP
80 WP
120 WP
Jumlah Watt untuk pengisian batere (5 jam sehari)
50 W, 4.17 A
100 W, 8.33 A
250 W, 20.83 A
400 W, 33.33 A
600 W, 50 A
Lampu LED 3 Watt (pemakaian 12 jam)
1 (36 W)
3 (108 W)
7 (252 W)
11 (396 W)
16 (576 W)
Lampu jalan LED 21 Watt (pemakaian 12 jam)


1 (252 W)
1 (252 W)
2 (504 W)
Spesifikasi teknis panel surya (dapat berubah sesuai dengan produk):
Output power
20
50
80
80
120
Cell type
Multi
Multi
Amorphous
Multi
Multi
Max Power (W)
20
50
88
85
120
Min Power (W)


76
76
114
Open circuit voltage (Voc)
21.6
21.6
63.3
21.6
21.3
Short circuit current (Isc)
1.3
2.98
2.08
5.15
7.81
Max Power Voltage (Vpm)
17.2
17.6
47.6
17.3
17.1
Max Power Current (Ipm)
1.17
2.85
1.68
4.63
7.02
Max System Voltage (V)


600
600
540
Dimension L x W x H(mm)
639 x 294 x 23
835 x 540 x 28
1129 x 934 x 46
1214 x 545 x 35
1499 x 662 x 46
Module Efficiency


7.6
14.1
13.1
Weight (kg)
2.4
5.5
17
9
14

Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut:
1.            Solar cells
2.            PV controller
3.            Inverter
4.            Baterai

Solar cells : menghasilkan energi listrik, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik.
PV controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai. Tegangan maksimun yang dihasilkan solar cells pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.
Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari solar cells. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.




2.2 Analisis Finansial
Usaha penyediaan jasa pemasangan solar panel ini menggunakan modal milik sendiri dengan modal awal RP. 50.000.000,- untuk membeli peralatan peralatan pemasangannya.adapun modal pembelian icon solar panel ini adalah :
1.    5 unit SP 20 watt (berat 4kg) @Rp. 800.000                    Rp. 4,000.000
2.    5 Unit SP 30 watt (berat 4kg) @Rp. 1.200.000                Rp.  6.000.000
3.    %5Unit SP 50 watt (berat 11kg) @Rp. 2.000.000                        Rp. 10.000.000
4.    5 Unit 100 watt (berat 23kg) @Rp. 4.000.000                  Rp. 20.000.000
5.    10 Unit Solar charge (berat 1 kg) @Rp 400.000               Rp. 4.000.000
Total                                                                        Rp. 44.000.000
Adapun sisa 6.000.000 akan digunakan seiring kegiatan operasional berjalan.
Asumsi penjualan produk habis dalam jangka waktu 1 bulan dan continue pada bulan-bulan selanjutnya dengan harga penjualan :
1.      20 watt (berat 4kg) @Rp. 895.000                         Rp. 4.475.000
2.      30 watt (berat 4kg) @Rp. 1.325.000                      Rp. 6.625.000
3.      50 watt (berat 11kg) @Rp. 2.170.000                    Rp. 10. 850.000
4.      100 watt (berat 23kg) @Rp. 4.200.000                  Rp. 30. 000.000
5.      Solar charge (berat 1 kg) @Rp 450.000                  Rp. 4.500.000
Asumsi total pendapatan                                         Rp. 76.450.000
Harga diatas adalah harga barang sekaligus jasa pemasangannya. Laba bersih yang dihasilkan dari pendapatan 76.450.000 dikurangi modal 44.000.000 bahan baku dan 6.000.000 kegiatan operasional adalah Rp. 26.450.000,-
Keuntungan dengan prosentase laba 52% dari modal awal, dapatdikatakan layak untuk ditindaklanjuti dalam analisis kelayakan bisnis yang akan dijalankan.
2.3 Tempat usaha

Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya strategis dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Dengan menggunakan bangunan milik penulis sendiri di daerah indramayu.

2.4  Manajemen Operasional ( Produksi)

Kegitan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri, adapun mengenai pelayanan jasa pemasangan solar panel ini, penulis akan mendatangi rumah pelanggan yang membutuhkan jasa pemasangan solar panel sampai jadi, dengan menggunakan alat transportasi sendiri.

2.5 Aspek Pemasaran
Sasaran usaha ini adalah masyarakat umum kota indramayu yang membutuhkan jasa pemasangan solar panel, adapun promosi yang digunakan adalah penyebaran brosur secara advertising dan pemasangan iklan online lewat internet pada jejaring sisial.
Pelanggan yang berasal dari kota indramayu akan dikenakan ongkos trnsportasi tambahan sesuai dengan jarak yang ditempuh dari tempat usaha.
Namun pada teknik persaingannya, usaha ini memberikan garansi produk dan pelayanan apabila terjadi kerusakan pada produk yang digunakan dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan, garansi tersebut selama 1 tahun sejak tanggal pembelian.

BAB III

PENUTUP


Jenis usaha yang akan didirikan adalah pelayanan jasa pemasangan solar panel. Usaha ini adalah jenis usaha yang memberikan jasa pemenuhan kebutuhan primer masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu kegiatan usaha ini dapat dipastikan akan laku dan berkembang seiring berkembangnya tekhnologi dan permasalahan solusi penghematanergi.
Dengan sasaran pasar yang jelas, umum dan mudah ditembus. Penawaran periklanan yang menarik dan mengikuti perkembangan zaman. Fasilitas garansi yang diberikan serta keuntungan 52% dari modal awal maka dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan.
Adapun kelangsungan hidup usaha ini dapat ditentukan dalam jangka waktu minimal 1 tahun melihat belum umunya pemasangan solar panel didaerah indramayu, setelah itu perusahaan ini diberikan inovasi pada bentuk pelayanan dan produknya dengan melihatkemajuan usaha.



DAFTAR PUSTAKA

  1. hhttp://www.file-edu.com/2012/04/solar-cell-energai-terbarukan-dimassa.html
  2. http://google.com
  3. Ibrahim Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
  4. http://www.solarcellspanel.com/index.php
  5. http://www.solarcellspanel.com/index.php/instalasi-solar-cells-panel
  6. Okezone.com/Property/Begini.Cara.Hitung.Pemasangan.Panel.Surya.htm


Posted by
Adad Danuarta

More

Contoh makalah Studi Kelayakan Bisnis - Usaha Budidaya Jamur tiram Putih


Makalah

Analisis Studi Kelayakan Bisnis
Jamur Tiram Putih


Disusun Oleh :
Achmad Musaddad
612010108003

Fakultas Ekonomi – Manajemen Smester VIII
Universitas Wiralodra Indramayu
2012







KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan bangga penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telas memberikan penerangan dalam menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Daryono Setiadi, Drs., MM. selaku dosen matakuliah Studi Kelayakan Bisnis, atas ilmu dan bimbingannya.
Makalah ini berjudul budidaya jamur tiram putih diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Studi kelayakan Bisnis Fakultas Ekonomi-Manajemen Unwir Smester VIII.
Dalam makalah ini mungkin saja ada kekurangan, tentunya penulis mohon kritik dan saran dari semua pihak.
Ahir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.




Indramayu, 18 Juni 2012

Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………    i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..     ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………..    1
BAB II PEMBAHASAN ………………………….………………………..    3
2.1 Analisis Pasar..................................……….………..................       3
2.2 Proyeksi Pengembangan Usaha ...…………….………..................      5
2.3 Lokasi Produksi  .....................…….……….........………………..      6
2.4 Rencana Manajemen Perusahaan  ........................………………..       7
2.5 Analisis Biaya dan Pendapatan   ...........................………………..     8
BAB III PENUTUP……………………………………………………..…...    11
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..…...…    12








BAB I

PENDAHULUAN


Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposal pengembangan usaha jamur tiram  ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha.
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru. Di Indonesia budidaya jamur tiram akan dirintis oleh penulis pada tahun 2013 dengan langkah awal mengajukan badan hokum usaha berupa CV.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia. Selain karena memiliki cita rasa yang khas, jamur tiram juga memiliki nilai gizi yang tinggi. Jamur tiram mengandung protein sebanyak 19 – 35 % dari berat kering jamur, dan karbohidrat sebanyak 46,6 – 81,8 %. Selain itu jamur tiram mengandung  tiamin atau vit. B1, riboflavin atau vit. B2, niasin, biotin serta beberapa garam mineral dari unsur-unsur Ca, P, Fe, Na, dan K dalam komposisi yang seimbang. Bila dibandingkan dengan daging ayam yang kandungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, maka kandungan gizi jamur masih lebih lengkap sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.
Jamur tiram juga bermanfaat dalam pengobatan, seperti :
·         Dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.
·         Memiliki kandungan serat mulai 7,4 % sampai 24,6% yang sangat baik bagi pencernaan.
·         Antitumor, antioksidan, dll.
Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang  baik. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik yang sederhana. Selain itu, konsumsi masyarakat akan jamur tiram cukup tinggi, sehingga produksi jamur tiram mutlak diperlukan dalam skala besar.
Jamur tiram tumbuh pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah. Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 20 – 28°C, dengan kelembaban 80 – 90 %. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Analisis Pasar
Produk jamur tiram yang dihasilkan berupa :
-       Jamur Tiram segar
-       Produk turunan Jamur Tiram seperti kripik jamur, jamur goreng tepung, jamur siap masak dalam kemasan plastik, dll.
Rencana Usaha budidaya jamur tiram memiliki pasar yang jelas. Hampir semua petani jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dari petani dengan harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Hal ini diperkuat dengan beberapa alasan sebagai berikut:
   1. Permintaan jamur tiram di daerah Bandung dan sekitarnya mencapai 7 -10 ton /hari. Adapun produksi jamur tiram baru mencapai 2,5 – 3 ton /hari. Ini berarti terdapat gap sebesar 4 – 7 ton/hari, yang sedikitnya dapat diisi dalam rencana budidaya jamur tiram ini.
   2. Pasar jamur tiram saat ini telah meluas di sekitar Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten sehingga diperlukan produksi jamur tiram dalam skala besar.
   3. Masyarakat semakin sadar pentingnya mengkonsumsi jamur untuk tujuan kesehatan.
   4. Jamur saat ini dikonsumsi sebagai pengganti daging selain dari beralihnya pola makan masyarakat kepada bahan pangan organik.
Target ‘market’ usaha ini adalah konsumen jamur dari ‘house need’ sehingga kebutuhan akan jamur tiram masih tergolong tinggi dan pemenuhannya masih terbatas pada pasar tradisional pada umumnya dan beberapa ‘retail’ pada beberapa kota besar.
Sementara itu kecenderungan pasar akan jamur tiram masih tergolongkan pada secondary goods, namun permintaan pasar masih tinggi. Sebaliknya pada segmen hotel dan restoran yang kebutuhan akan jamur tiramnya cukup tinggi ‘suppliers’ jamur tiram masih minim dan masih sangat dibutuhkan.
Kecenderungan dari hotel dan restoran yang paling penting untuk disikapi adalah pelayanan akan faktor ‘satisfaction’ penyediaan barang, mulai dari ketepatan waktu, jenis pambayaran, layanan purna jual, dan yang paling utama penurunan harga jual.
Rencananya, pada tahun-tahun awal, pemasaran produk  difokuskan pada pasar domestik, ‘traditional market’,  dan ‘house need’.
Produk jamur segar yang dihasilkan akan dipasarkan ke / melalui :
   1. Agen baik dalam skala besar maupun kecil, yang selanjutnya akan dikirim ke berbagai wilayah Indramayu dan sekitarnya maupun luar Indramayu.
   2. Pasar Tradisional Indramayu dan sekitarnya. Sebagai gambaran, permintaan pasar induk seperti pasar  baru atas produk jamur tiram ini sangat tinggi sehingga untuk skala produksi yang direncanakan dalam proposal ini pemasarannya sudah cukup melalui pasar induk.
   3. Pasar swalayan, restoran, dan hotel. Pemasaran direncanakan akan dilaksanakan melalui sektor tersebut apabila produksi telah stabil serta sarana dan prasarana telah memadai..   



2.2 Proyeksi Pengembangan Usaha
Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan budidaya jamur ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :
A. Tahap Industri Kecil Awal
·         Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh
·         Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil budidaya jamur.
·         Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.
·         Penambahan tenaga kerja.
·         Pencarian investor
Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang kokoh. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara 25 hingga 100 juta rupiah.

B.   Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah nasional yang produksinya diperkirakan mencapai sedikitnya 100.000 baglog  produksi per musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga 9 ton per bulan. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah.

C. Tahap Industri Menengah Nasional
Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih dalam analisis. 

2.2 Lokasi Produksi
Rencana usaha budidaya jamur tiram ini akan didirikan diatas tanah seluas kurang lebih 100 meter2 milik penulis sendiri, dengan mengandalkan lapangan (lahan) kosong belakang rumah yang sangat cocok sebagai tempat bududaya jamur ini.




2.3 Kapasitas Produksi
  Diperkirakan dalam tahap awal memproduksi sekitar 20.000 baglog. Produksi dilakukan 4 kali dalam seminggu, satu minggu dihasilkan rata-rata 6000 baglog produksi.
Investasi awal yang dibutuhkan adalah sebesar 30 – 100 juta rupiah. Investasi diperoleh dari beberapa investor.
Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti bangunan kumbung dan kelengkapannya dalam pengembangan usaha ini telah tersedia sehingga investasi yang ada akan difokuskan untuk biaya operasional usaha. Adapu peralatan yang digunakan adalah :
1.      rak kumbung jamur
2.      rak jamur

2.4 Rencana Manajemen Perusahaan
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama tahap industri rumah tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :
    * Satu orang Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
    * Satu orang Manajer Operasional Harian merangkap Manager Produksi. Direktur Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara keseluruhan, melakukan pengembangan bibit, memastikan produk berada dalam kondisi baik.
    * Satu orang Manajer Keuangan. Manajer Keuangan bertugas melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan arus pengembalian modal dan pembagian keuntungan pada investor. Bersama dengan manajer lainnya juga berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi secara bertahap.
susunan kepengurusan akan disempurnakan dengan penambahan pengurus baru dan tidak ada lagi jabatan rangkap. Divisi produksi akan diorientasikan sebagai divisi padat karya, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tenaga kerja terlatih akan direkrut dari lulusan yang cakap dan ulet, dan tenaga pemasaran akan ditambah sesuai dengan kapasitas produksi berjalan.

2.5 Analisis Biaya dan Pendapatan

A.  (Skala Produksi 18000 log)
1. Modal tetap
modal tetap usaha jamur                                                         Rp. 5.000.000
2. Biaya Penyusutan
Nilai ekonomis lahan dan peralatan   : 2 tahun
Rp. 5.000.000 : 4 =  Rp. 1.250.000
3. Modal kerja (Biaya operasional)
a. Bahan baku untuk 18000 log
biaya operasional usaha jamur                                        Rp. 18.395.000
b. Gaji pegawai
Jumlah total per musim        =                                        Rp.3.000.000,00
c. Utilitas                                                                        Rp. 250.000

4.    Total Modal       = Modal tetap +modal Kerja
= Rp. 5.000.000 + Rp. 18.395.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000
= Rp. 26.645.000
5.    Pendapatan kotor
Asumsi produksi jamur (kegagalan 20%)      = 14.400 log x 0,5 kg  = 7.200 kg
7.200 kg @ 5000  = Rp. 36.000.000
6.    Biaya Produksi = Biaya penyusutan + modal kerja
= Rp. 1.250.000 + 18.395.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000
= Rp. 22.895.000
7.    Pendapatan bersih (Net Profit)         =  pendapatan kotor – biaya produksi
=  Rp. 36.000.000 – Rp. 22.895.000
=  Rp. 13.105.000

B. Break Event Point
BEP Produksi  = Total biaya produksi / harga satuan
= 22.895.000 / 5000
= 4579 kg
Artinya budidaya jamur tiram tidak mendapat untung dan juga tidak mengalami kerugian bila jumlah produksi sebesar 4579 kg
BEP Harga  = Total biaya produksi / jumlah produksi
= 22.895.000 / 7200
= Rp. 3179,86

Artinya usaha ini tidak mendapatkan untung dan juga tidak mengalami kerugian bila harga jual Rp. 3179,86  per kilo

C. Benefit Cost Ratio
BC Ratio                          = Rp. 13.105.000 / Rp. 26.645.000
= 0,5
Artinya pendapatan bersih yang diperoleh dalam usaha pembibitan bibit jamur adalah 0,5 di atas total biaya.

D. Masa Pengembalian Modal
Masa pengembalian modal = Rp. 13.105.000 + Rp. 1.250.000      x 100%
Rp.26.645.000
= 53,88 %

E. Pembagian keuntungan
Pembagian keuntungan bersih direncanakan adalah sebagai berikut:
Kepentingan sosial                    :  5% (zakat 2,5% + kepentingan sosial 2,5%)
profit
Pengembangan usaha                 :  25 % profit
Pengelola                                    :  20 % profit
Dividen investor                         :  50 % profit (20% profit share ; 30%  pengembalian



BAB III

PENUTUP

Jenis usaha yang akan didirikan adalah Budidaya jamurtiram putih yang nilai gizinya sangat baikuntuk masyarakat. Peuang usaha ini dapat dilihat dari kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang bernilai gizi tinggi serta semakin meluasnya pasar jamur di indonesia.
Dengan analisis sasaran pemasaran yang jelas, proses produksi yang tidak rumit serta pembuatan badan hukum usaha, maka rencana  usaha ini bisa dianggap menembus pasar produksi bahkan sampai ke pasar internasiona.
Keuntungan ekonomis dan nilai gizi merupakan faktor utama yang dicari baik dari pihak penulis selaku produsen maupun bagi konsumen secara umum. Namun dengan perkiraan keuntungan finansial yang penulis dapatkan seperti dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan usaha ini dapat memenuhi kebutuhan usaha itu sendiri serta menambah perhasilan bagi produsen sehingga usaha bududaya jamur tiram putih ini dapat dikatakan layak untuk dijalankan.


DAFTAR PUSTAKA

  1. http://google.com/Jamur.tiram.putih.htm
  2. Ibrahim Yacob, H. M.Studi kelayakan Bisnis. Bandung. 2005.
  3. Gitosudanno, Indriyo, Manajemen Pemasaran, BPFE Yogyakarta, 1994
  4. Observasi Pengusaha Jamur Tiram Putih.


Posted by
Adad Danuarta

More

Contoh makalah Studi Kelayakan Bisnis - Usaha Laundry

BAB I

PENDAHULUAN


Di zaman modern ini, kaum perempuan mempunyai peluang yang sama dengan pria untuk berkarir diluar rumah. Hal ini menyebabkan pekerjaan rumah tidak lagi ditangani sepenuhnya oleh sang ibu. Salah satu gaya hidup modern dari masyarakat kota adalah mencuci pakaian di tempat-tempat khusus atau dikenal dengan laundry. Dengan mengeluarkan sejumlah uang mereka tidak dipusingkan lagi dengan masalah pakaian kotor. Hal ini memberikan peluang usaha tersendiri, karena kebutuhan akan pelayanan pencucian pakaian ini terus meningkat.
Dikota-kota besar khususnya, gerai-gerai laundry terus tumbuh. Namum bagi masyarakat menengah, biaya laundry ternama masih menjadi perhitungan. Alternatif yang bisa dipilih adalah laundry kiloan. Laundry kiloan juga pilihan yang tepat bagi yang ingin membuka usaha jenis ini dengan modal yang tidak terlalu besar. Dengan bermodalkan mesin cuci dan ruangan tempat usaha yang memadai, serta didukung lokasi yang strategis, membuat prospek usaha ini semakin bagus.
Peluang usaha laundry merupakan peluang usaha yang cukup banyak dikembangkan orang untuk saat ini. Laundry merupakan salah satu bentuk layanan jasa bagi mereka yang selalu menginginkan hidup untuk lebih mudah.
Melirik dan mengembangkan peluang usaha laundry juga perlu analisa yang matang agar ke depan usaha laundry yang Pemilik usaha kembangkan tidak gulung tikar.
Para mahasiswa atau pegawai kantor yang merasa cukup memiliki uang tentunya akan lebih suka untuk mencuci pakaian mereka memakai jasa laundry karena lebih nyaman, mudah dan memanjakan. Lokasi lain yang bisa Pemilik usaha jadikan tempat mengelola bisnis landry adalah kawasan sulit air bersih.
Kawasan sulit air bersih sangat membutuhkan usaha laundry terutama bagi mereka para pendatang yang merasa risih dengan kondisi air yang tidak memadai.
Daerah pariwisata juga merupakan kawasan spesial yang cukup efektif untuk mengelola sebuah usaha bisnis laundry. Di kawasan wisata biasanya orang menetapkan tarif laundry dengan harga yang cukup mahal.
Peluang usaha laundry kelola akan dapat berkembang pesat jika mampu memaksimalkan pelayanan kepada para pelanggan, baik dalam hal kualitas hasil cucian, ketepatan waktu, serta keramahan pihak pelayan.
Jika pemilik usaha mampu akan lebih baik lagi menawarkan dan memberikan jasa pelayanan prima berupa jemput dan antar hasil laundry ke alamat pelanggan yang terjangkau.
Untuk mengembangkan peluang usaha laundry, Pemilik usaha juga bisa menjalin kerjasama dengan pihak-pihak seperti hotel, hal ini akan lebih efektif dilakukan di kawasan pariwisata.



BAB II

PEMBAHASAN


 Sekilas informasi laundry dari sumber female.kompas.com :
Bisnis laundry dari jenis yang paling sederhana dikenal dengan cuci-setrika. Bisnis ini biasanya menjamur di daerah yang banyak terdapat kos-kosan atau rumah kontrakan, dimana penyewa kos atau kontrakan tak sempat atau tak bisa melakukan cuci dan setrika baju sendiri. Biasanya ini dikerjakan oleh pembantu atau penjaga kos-kosan itu.

Sementara bentuk laundry yang canggih di Indonesia dari dulu dikenal dengan istilah binatu. Dalam bahasa modern saat ini lebih dikenal dengan istilah laundry & dry clean, dimana untuk laundry pakaian dicuci menggunakan mesin cuci. Sedangkan untuk dry clean pakaian dibersihkan dengan cairan kimia khusus yang bisa membersihkan dan merontokkan kotoran di pakaian tanpa dicuci secara biasa.

Usaha jenis ini yang dulu hanya dilakukan secara rumahan atau terdapat di hotel-hotel mewah untuk fasilitas tamunya, lalu mulai menjamur di tahun 1990-an, sejak dimulainya sistem franchise (waralaba) bisnis ini dari luar negeri.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir juga menjamur bisnis sejenis yang menggunakan waralaba lokal dan sistem agency yang bisa memberikan layanan dengan harga lebih terjangkau. Layanan, yang tadinya hanya diperuntukkan bagi masyarakat kelas atas, kini bisa dinikmati masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tak berhenti sampai di situ, kombinasi antara layanan murah dengan layanan cuci-setrika tadi berkembang lebih kreatif lagi dengan munculnya laundry kiloan. Yaitu laundry biasa, tapi dengan harga yang dibayarkan berdasarkan hitungan kilogram (bukan per potong pakaian).
Nah, bila Anda menginginkan bisnis laundry untuk kelas menengah yang bisa terjangkau seluruh lapisan, mari kita lihat persiapan apa saja yang harus dilakukan.
Pertama, modal untuk investasi yang dibutuhkan untuk lokasi penjualan (outlet tempat menerima pelanggan atau cucian), lokasi mencuci, dan peralatan berupa mesin-mesin yang dibutuhkan, serta instalasi air, listrik, dan buangan air kotor.
Lokasi tempat menerima cucian dan tempat mencuci bisa dilakukan di tempat yang sama atau terpisah, mengingat dibutuhkan instalasi air yang memerlukan ruang dan biaya yang juga besar.
Ada pun mesin yang dibutuhkan adalah: cash register (mesin hitung uang), mesin cuci baju kapasitas besar/ industri, mesin pengering baju kapasitas besar, mesin setrika press besar, dan setrika tangan. Ini minimum standar mesin yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Jika jumlah cucian belum terlalu banyak, mesin press (setrika otomatis) bisa digantikan seterika tangan yang harganya jauh lebih murah.
Mesin cash register digunakan di lokasi penerima cucian untuk mencatat dan menerima transaksi keuangan. Mesin cuci digunakan untuk mencuci pakaian yang bisa dicuci dengan mesin biasa, sedangkan pakaian yang tak bisa dicuci dengan mesin cuci biasa harus dicuci secara terpisah.
Kendati Indonesia negara tropis dengan matahari yang terus bersinar, kita tak bisa mengandalkan matahari untuk mengeringkan cucian. Selain itu, diperlukan ruang jemuran yang amat besar untuk mengeringkan pakaian. Bila musim hujan tiba, akan sulit untuk mengeringkan pakaian. Maka, dibutuhkan mesin pengering cucian.
Mesin setrika (press) otomatis juga diperlukan, tapi untuk mendapatkan press-line atau garis setrika yang jelas dan tegas biasanya tukang cuci lebih menyukai setrika tangan yang berat, karena memberikan hasil yang jauh lebih maksimal, meski membutuhkan tenaga pekerja lebih banyak.
Sedangkan untuk biaya operasional sehari-hari komponennya: biaya sewa tempat deterjen dan pelunak cucian, air, bahan kimia untuk dry-clean, dan SDM (pekerja). Untuk lokasi bisa di rumah sendiri, terutama lokasi untuk tempat mencuci. Sedangkan air, bisa pakai air tanah, tapi usahakan disaring lebih dulu karena air tanah yang kotor bisa merusak pakaian.
Di beberapa laundry modern, biasanya menggunakan mesin penyaring air sebelum digunakan atau mesin daur ulang air. Beberapa laundry modern yang lebih mewah dan mahal bisa menggunakan air minum mineral untuk mencuci pakaian pelanggan. Dibutuhkan 1 orang pekerja di tempat penerima cucian, 2 orang pekerja di tempat pencucian, 1 orang untuk mencuci, dan 1 orang lagi untuk setrika pakaian.
Modal terbesar yang harus dipersiapkan adalah untuk pembelian mesin-mesin dan sewa tempat. Adapun harga mesin relatif ke jenis mesin yang ingin dibeli. Mesin cuci punya spesifikasi, tergantung dari jumlah kilogram yang ingin dicuci apakah 10 kg, 20 kg, 30 kg, dan seterusnya, begitu juga dengan mesin pengering. Untuk mesin-mesin kelas industri keluaran Jerman memiliki kualitas terbaik, tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan mesin keluaran Jepang.
Untuk memulai usaha jenis rumahan, Anda bisa memakai mesin rumahan, tetapi daya tampung cucinya kurang besar. Sehingga bila permintaan cucian meningkat Anda harus menggunakan beberapa mesin cuci. Berbisnis laundry mengandalkan kuantitas yang besar, karena keuntungan per potong dari sisi nominal tak terlalu besar.
Maka, pemasaran atau jumlah cucian akan amat menentukan kapan investasi Anda kembali modal serta keuntungan yang ingin diraih. Jika usaha ini ingin dilakukan dengan skala menengah memang dibutuhkan modal yang cukup besar, antara ratusan juta sampai satu miliar rupiah.
Ber-partner jadi salah satu alternatif yang bisa dilakukan. Namun, mencari partner pun tak mudah. Harus ada kecocokan dan kesamaan visi dan misi dalam menjalankan usaha bersama. Juga harus ada hitung-hitungan tegas dan jelas dalam modal serta sistem bagi hasil. Jika tak dibuatkan dalam bentuk legal (badan hukum), harus ada perjanjian bersama yang mengikat.
Banyak sekali seluk beluk soal bisnis ini yang bisa Anda ketahui jika ingin memulainya di level menengah. Untuk informasi lebih lanjut, ada asosiasi atau perkumpulan dari pengusaha laundry (khususnya laundry menengah dan besar), dimana Anda bisa bertanya lebih spesifik dan mendetail seputar usaha ini. Salam usaha! (Sumber : http://female.kompas.com/read/2009/11/04/22481567/memulai.bisnis.laundry)




 Hal-hal yang perlu dipersiapan untuk memulai bisnis ini adalah:

·                        Harus paham bagaimana mencuci dan mengeringkan pakaian dengan berbagai jenis bahan kain denga baik.
·                        Mencari informasi formula khusus yang dapat digunakan untuk menghilangkan noda pada bahan.
·                        Memahami cara yang tepat dalam menyetrika pakaian
·                        Memilih lokasi yang strategis dan menunjang berkembangnya bisnis ini, seperti dekat perumahan, tempat kos dsb. Serta besar ruangan yang cukup untuk menunjang pelaksanaan bisnis ini serta perlengjkapan pendukung seperti keranjang , tempat pakaian , timbanga dsb.

Hambatan Bisnis Laundry

Beberapa hal yang akan menjadi hambatan dalam bisnis ini adalah munculnya pemain lain dalam bisnis ini serta kualitas pengerjaan dan ketepatan waktu sangat menentukan berkmbangnya bisnis ini.



Tips Dan Trik

Berikut beberapa cara/strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat bisnis laundry kiloan ini :

·                        Promosi yang baik sangat mendukung berkembangnya bisnis ini. Jangan lupa berikan bonus-bonus khusus seperti setelah konsumen melakukan pencucian 5 kali dengan jumlah minimal sekian kg akan mendapatkan extra gratis satu kilo.
·                        Melakukan terobosan layanan delivery/antar jemput untuk wilayah tertentu. Hal ini akan membuat konsumen merasa semakin diperhatikan.
·                        Memilih peralatan pendukung (mesin cuci dan pengering) dengan kualitas yang baik, sehingga kualitas hasil cucian dan keawetan mesin sebagai aset terjamin.
·                        Kepercayaan pelanggan adalah kunci yang penting dalam berkembsngnya suatu usaha, jadi kualitas dan ketepatan waktu penyelesaian sangat menentukan kepuasan pelanggan.

Analisis Bisnis

Moda awal :

Perlengkapan :

Mesin cuci & pengering Rp. 7.000.000,-

Setrika listrik (uap) 3 unit Rp. 1.500.000,-

Meja + kursi utk setrika Rp. 750.000,-

Timbangan besi Rp. 250.000,-

Meja administrasi + kursi Rp. 250.000,-

Keranjang plastik (besar), hanger, rak penyimpan Rp. 750.000,-

Total Rp. 10.500.000,-

Peralatan mengalami penyusutan selama 4 tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.000,- Dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus. Biaya penyusutan per tahun = (Rp. 10.500.000,00 – Rp. 1.000,00) / 4 = Rp. 2.624.750,- pertahun atau Rp. 218.729,- perbulan.

Perhitungan Laba/(Rugi) per Bulan

Pendapatan :

Orde cucian perhari Rp. 150.000,- x 30 Rp. 4.500.000,-

Biaya-biaya:

Sewa tempat Rp. 500.000,-

Sabun, pewangi, pelembut Rp. 300.000,-

Listrik Rp. 300.000,-

Biaya penyusutan peralatan Rp. 218.729,-

Gaji 3 org karyawan @ Rp. 500.000,- Rp. 1.500.000,-

Lain-lain Rp. 100.000,-

Total biaya Rp. 2.918.729,-

Laba bersih Rp. 1.581.271,-.



BAB III

PENUTUP


Peluang usaha laudry dapat dikategorikan cukup luas, karena melihat aspek pemsaran yang sasarannya mudah didentifikasi, faktor kesibukan, tidak mau capek, krang iar bersih sampai pada menginginkan bauharum dan cucian halus merupakan faktor pendorong pelanggan dalam menggunakan jasa usaha ini, motiv ini merupakan suatu peluang yang jelas dalam analisis peluang bisnis ini.
Pendanaan usaha ini memang tidak kecil, namun keuntungan yang didapat diperkirakan memenuhi kebutuhan usaha sehingga laba yang di harapkan tercapai, dengan demikian, usaha laundry layak direncanakan serta direalisasikan sebagai pilihan bisnis.


DAFTAR PUSTAKA

  1. http://google.com
  2. http://female.kompas.com/read/2009/11/04/22481567/memulai.bisnis.laundry

Posted by
Adad Danuarta

More

Artikel rekrut tenaga kerja dan job analysis

PEREKRUTAN TENAGA KERJA

Perekrutan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Jika
perekrutan berhasil, maka artinya banyak pelamar yang memasukkan lamarannya, dan tentu saja
peluang untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik semakin terbuka lebar, karena kita dapat
memilih yang paling terbaik diantara karyawan tersebut. Perekrutan tenaga kerja/pelamar
dipengaruhi oleh:
1. Balas jasa yang diberikan. Jika balas jasa yang  diberikan besar, maka pelamarnya akan
semakin banyak. Sebaliknya bila balas jasa yang diberikan kecil, maka pelamar menjadi
sedikit.
2.  Status tenaga kerja. Jika statusnya adalah untuk menjadi tenaga kerja tetap maka
pelamarnya akan relatif banyak. Tetapi bila statusnya adalah sebagai tenaga kerja honorer,
maka pelamarnya sedikit.
3. Kesempatan promosi. Jika kesempatan promosi terbuka lebar maka jumlah pelamar akan
banyak, begitu pula sebaliknya.
4. Job specification. Jika spesifikasi pekerjaannya sedikit, maka orang yang mencoba untuk
melamar pekerjaan tersebut akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.
5. Metode penarikan. Bila perekrutan/penarikan terbuka luas melalui media massa atau lain
sebagainya, maka pelamar yang mencoba semakin banyak, sebaliknya.
6. Soliditas perusahaan. Jika soliditas perusahaan cukup tinggi maka pelamarnya banyak, dan
sebaliknya.
7. Peraturan perburuhan. Jika peraturan perburuhan  longgar maka pelamar banyak, dan
sebaliknya. Misalnya usia tenaga kerja, dsb.
8. Penawaran tenaga kerja. Jika penawaran tenaga kerja banyak maka pelamar yang mencoba
akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya.

Perekrutan adalah usaha mencari & mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar
lowongan pekerjaan yang ada dalam suatu perusahaan. Edwin B. Flippo 
Recruitment is the process of searching for prospective employees and stimulating them to apply
for job in the organizational. Maksudnya adalah bahwa perekrutan itu adalah suatu proses
pencarian & pemikatan para calon tenaga kerja/pegawai yang mampu bekerja di dalam
organisasi.
Jadi intinya yaitu perekrutan ialah usaha mencari dan menarik tenaga kerja agar melamar
lowongan pekerjaan yang ada pada suatu perusahaan. 
Menurut Pasal 1 Undang-undang No. 14 tahun 1969, tenaga kerja adalah: tiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan
barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja ini harus memenuhi
persyaratan peraturan pemerintah, seperti batas usia tertentu.
Jadi pengertian tenaga kerja ini lebih luas bila dibandingkan dengan pengertian karyawan,
karena tenaga kerja merupakan orang yang bekerja baik didalam maupun diluar hubungan kerja.
Ciri khas hubungan kerja adalah tenaga kerja itu bekerja dibawah perintah orang lain dengan
menerima balas jasa.
Undang-undang No. 14 tahun 1969 dan peraturan pelaksanaannya tidak boleh diadakan
diskriminasi. Dalam Pasal 4 dikemukakan bahwa tiap  tenaga kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesulitan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. 


 Kerja
Kerja adalah merupakan sejumlah aktivitas fisik dan mental yang dilakukan seseorang
untuk mengerjakan suatu pekerjaan. 

Buruh/kuli
Buruh/kuli adalah seseorang pekerja harian atau honorer yang bekerja dibawah perintah
orang lain dan menerima balas jasa yang besarnya itu telah ditentukan.

Karyawan/pegawai
Karyawan/pegawai adalah seseorang pekerja tetap yang bekerja dibawah perintah orang
lain dan mendapat kompensasi serta jaminan.
Proses perekrutan karyawan yang baik adalah sebagai berikut:
1. Penentuan dasar perekrutan
2. Penentuan sumber-sumber perekrutan
3. Metode-metode perekrutan
4. Kendala-kendala perekrutan

Penentuan Dasar Perekrutan
Dasar perekrutan calon karyawan harus terlebih dahulu ditetapkan agar para pelamar yang
memasukkan lamarannya sesuai dengan pekerjaan atau  jabatan yang akan dijabatnya. Dasar
perekrutan harus berpedoman pada spesifikasi pekerjaan yang telah ditentukan untuk menjabat
jabatan tersebut. Job specification harus diuraikan secara terinci & jelas, agar para pelamar dapat
mengetahui kualifikasi-kualifikasi yang dituntut oleh lowongan kerja tersebut. Misalnya batas
usia, pendidikan, jenis kelamin, kesehatan, dll. Jika spesifikasi pekerjaan dijadikan dasar &
pedoman perekrutan, maka karyawan yang diterima akan sesuai dengan uraian pekerjaan dari
jabatan atau pekerjaan tersebut.

Penentuan Sumber-sumber Perekrutan
Setelah diketahui spesifikasi pekerjaan karyawan yang dibutuhkan maka kita harus
menentukan sumber-sumber perekrutan calon karyawan  tersebut. Sumber perekrutan calon
karyawan itu adalah sumber internal dan eksternal perusahaan.

Sumber Internal
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja diambil dari dalam
perusahaan tersebut, yakni dengan cara memutasikan  atau pemindahan karyawan yang
memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan itu baik yang bersifat vertikal
(promosi ataupun demosi) maupun bersifat horizontal. Jika masih ada karyawan yang memenuhi
spesifikasi pekerjaan, sebaiknya pengisian jabatan  tersebut diambil dari dalam perusahaan,
khususnya untuk jabatan manajerial. Hal ini sangat  penting untuk memberikan kesempatan
promosi bagi karyawan yang ada.
Kebaikan-kebaikan sumber internal
a. Meningkatkan moral kerja & kedisiplinan karyawan, karena ada kesempatan promosi.
b. Perilaku dan loyalitas karyawan semakin besar terhadap perusahaan.
c. Biaya perekrutan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
d. Waktu perekrutan relatif singkat.
e. Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
f. Kestabilan karyawan semakin baik.
Kelemahan-kelemahan sumber internal
a. Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
b. Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan. Achmad Musaddad
Bila tidak ada karyawan yang dapat memenuhi kualifikasi-kualifikasi jabatan yang lowong
tersebut, maka kita merekrutnya dari sumber eksternal.

Sumber Eksternal
Sumber Eksternal adalah karyawan yang akan mengisi  jabatan yang lowong dilakukan
perekrutan dari sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan, yaitu:
a. Kantor penempatan tenaga kerja.
b. Lembaga-lembaga pendidikan.
c. Referensi karyawan atau rekanan.
d. Serikat-serikat buruh.
e. Pencangkokan dari perusahaan lain.
f. Nepotisme dan leasing.
g. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan pada media massa.
h. Sumber-sumber lainnya.
Kebaikan-kebaikan sumber eksternal
a. Kewibawaan pejabat relatif baik.
b. Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang lebih baik.
Kelemahan-kelemahan sumber eksternal
a. Prestasi karyawan lama cenderung turun, karena tidak ada kesempatan untuk promosi.
b. Biaya perekrutan besar, karena iklan dan seleksi.
c. Waktu perekrutan relatif lama.
d. Orientasi dan induksi harus dilakukan.
e. Turnover cenderung akan meningkat.
f. Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.

Metode-metode Perekrutan
Metode perekrutan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran yang masuk ke
dalam perusahaan. Metode perekrutan calon karyawan  baru dibagi atas metode tertutup dan
metode terbuka.

Metode Tertutup
Metode tertutup yaitu dimana perekrutan itu hanya diinformasikan kepada para karyawan
atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya lamaran yang masuk menjadi relatif sedikit, sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang baik akan semakin sulit.

Metode Terbuka
Metode terbuka adalah dimana perekrutan itu diinformasikan secara luas dengan
memasang iklan pada media massa baik cetak maupun elektronik, agar tersebar luas ke
masyarakat. Dengan metode terbuka ini diharapkan banyak lamaran yang akan masuk, sehingga
kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified menjadi lebih besar.

Kendala-kendala Perekrutan
Agar proses perekrutan berhasil maka perusahaan perlu menyadari berbagai kendala yang
bersumber dari “organisasi, pelaksana perekrutan dan lingkungan eksternal”. Kendala-kendala
yang dihadapi setiap perusahaan tidak sama, tetapi pada umumnya kendala-kendala itu adalah:
a. Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi
Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan cermin  utama atas berhasil atau tidaknya
perekrutan calon pegawai. Kebijaksanaan organisasi  yang akan mempengaruhi perekrutan itu
adalah: Achmad Musaddad
• Kebijaksanaan Kompensasi dan Kesejahteraan. Jika  perusahaan dapat memberikan
kompensasi dan kesejahteraan yang cukup besar serta adil maka pelamar yang serius
akan semakin banyak, tetapi sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan rendah maka
pelamar menjadi sedikit.
• Kebijaksanaan Promosi. Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup luas maka
pelamar yang serius semakin banyak, tetapi sebaliknya jika kesempatan untuk promosi
sangat terbatas maka pelamar akan menjadi sedikit. Promosi merupakan idaman setiap
karyawan, karena dengan promosi berarti status dan pendapatan akan bertambah besar.
• Kebijaksanaan Status Karyawan. Jika status karyawan menjadi karyawan tetap/full-time
maka pelamar semakin banyak, tetapi jika status karyawannya honorer/harian/part-time
maka pelamar akan semakin sedikit.
• Kebijaksanaan Sumber Tenaga Kerja Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya
bersumber dari tenaga kerja local maka pelamar yang serius akan sedikit, tetapi
sebaliknya bila tenaga kerja yang akan diterima bersumber dari seluruh Nusantara, maka
pelamar akan semakin banyak.
b. Persyaratan-persyaratan jabatan
Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar maka pelamar akan menjadi
sedikit, sebaliknya jika jumlah persyaratannya sedikit maka pelamarnya akan semakin banyak.
c. Metode pelaksanaan perekrutan
Semakin terbuka perekrutan maka pelamarnya akan semakin banyak, sebaliknya apabila
perekrutannya semakin tertutup maka pelamarnya semakin sedikit.
d. Kondisi pasar tenaga kerja
Semakin besar penawaran tenaga kerja maka akan semakin banyak pula pelamar yang
serius. Tetapi sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit maka pelamarnya juga menjadi
sedikit.
e. Soliditas perusahaan
Soliditas perusahaan dapat diartikan sebagai besarnya kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan, misal; besarnya perusahaan tersebut. Jika soliditas perusahaan besar maka pelamar
akan semakin banyak. Sebaliknya jika soliditas perusahaan rendah maka pelamarnya akan
semakin sedikit.
f. Kondisi-kondisi lingkungan eksternal
Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan saingannya juga banyak maka
pelamar akan sedikit, tetapi jika tingkat pertumbuhan perekonomian kecil/depresi, maka
pelamarnya akan semakin banyak.
 

ANALISA JABATAN (JOB ANALYSIS)

Analisa jabatan (job analysis) ini perlu dilakukan agar kita dapat mendesain organisasi &
menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan serta evaluasi pekerjaan.
Analisa jabatan adalah menganalisis & mendesain pekerjaan-pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dilakukan. Analisa
jabatan akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan
evaluasi pekerjaan bahkan kita juga dapat memperkirakan pemerkayaan pekerjaan, perluasan
pekerjaan, dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Analisa jabatan dapat juga diartikan sebagai informasi tertulis mengenai pekerjaan-
pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan dapat tercapai.
Manfaat dari analisa jabatan ini juga akan memberikan informasi tentang: aktivitas pekerjaan,
standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personnel requirement), perilaku
manusia, dan alat-alat yang dipergunakan.
Pengertian analisa jabatan berbeda dengan motion study (studi gerak). Bila analisa jabatan
berupaya untuk menganalisis pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam suatu perusahaan
agar dapat mencapai tujuannya, sedangkan studi gerak tersebut mempelajari gerakan-gerakan
yang paling efisien & efektif untuk melakukan suatu pekerjaan.

Langkah-langkah/Proses dalam Analisa Jabatan
Proses dalam menganalisa jabatan itu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang.
c. Menyeleksi muwakil (representative) jabatan yang akan dianalisis.
d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan.
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisa jabatan artinya bahwa penganalisis harus
mengetahui secara jelas apa kegunaan hasil informasi analisa jabatan itu. Karena hasil ini
akan digunakan untuk menentukan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknik
pengumpulan datanya. Informasi dari hasil analisa jabatan itu dipergunakan untuk
menetapkan job description, job specification, & job evaluation dalam pengadaan tenaga-
kerja.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang artinya penganalisis harus mengumpulkan
dan mengkualifikasikan data, meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi,
bagan proses dan uraian pekerjaan. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode
penelitian deskriptif analisis, survey, sensus dan sample. Sedangkan teknik pengumpulan
data dapat dilakukan melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan juga angket. Data yang
terkumpul itu dikualifikasikan, dianalisis dan diaplikasikan di masa yang akan datang.
c. Menyeleksi muwakil jabatan yang akan dianalisis  artinya penganalisis harus memilih
beberapa muwakil jabatan untuk dianalisis. Hal ini  perlu dilakukan untuk menghemat
biaya dan waktu apabila pekerjaan yang akan dianalisis tersebut amat banyak.
d. Mengumpulkan informasi analisa jabatan artinya penganalisis kemudian mengadakan
analisa jabatan secara aktual dengan menghimpun data tentang aktivitas pekerjaan,
perilaku karyawan yang diperlukan, kondisi kerja dan syarat-syarat personil yang akan
melaksanakan pekerjaan itu. Achmad Musaddad
e. Meninjau informasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan artinya analisa jabatan
menyediakan informasi tentang hakikat dan fungsi pekerjaan. Informasi ini hendaknya
diverifikasi dengan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan langsung
dari karyawan yang bersangkutan. Dengan memverifikasi informasi, maka akan dapat
membantu untuk menentukan kebenarannya dan melengkapinya secara faktual serta dapat
dipahami dengan mudah oleh semua pihak yang berkepentingan. Langkah peninjauan ini
juga akan dapat membantu perolehan penerimaan seseorang atas data analisa jabatan yang
telah dihimpun dengan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk memodifikasi
uraian tentang aktivitas yang dilaksanakannya.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan artinya penganalisis jabatan/
pekerjaan harus menyusun uraian pekerjaan, uraian jabatan, dan evaluasi pekerjaan.
g. Meramalkan/memperhitungkan perkembangan perusahaan artinya penganalisis harus juga
memperhitungkan/meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan,
apakah di kemudian hari diperlukan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan dan
penyederhanaan pekerjaan dalam perusahaan tersebut. Hal ini diperlukan guna
memperhitungkan kemampuan tenaga-kerja untuk masa kini dan masa depan agar mereka
dapat tetap melaksanakan pekerjaan walaupun ada pemakaian teknokrat canggih dan
reorganisasi perusahaan.
Dengan analisa jabatan maka kita akan dapat memperoleh informasi tentang uraian
pekerjaan, uraian jabatan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan pada perusahaan
tersebut.

Analisa jabatan selain menghasilkan job description, job specification, & job evaluation
juga berguna bagi:
a. Perekrutan dan Seleksi (recruitment and selection). Analisa jabatan memberikan informasi
tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat manusia yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan itu. Isi dari spesifikasi dijadikan dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang
yang perlu direkrut dan diangkat.
b. Kompensasi (compensation). Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas
tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dll) orang yang akan menjabat
jabatan itu, sehingga kita dapat menentukan gajinya.
c. Evaluasi Jabatan. Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas mengenai
berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya resiko yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya
mendapatkan orang yang sesuai. Dengan demikian kita dapat menetapkan harga/gaji si
pejabat yang menjabat jabatan tersebut.
d. Penilaian Prestasi Kerja (performance appraisal) Penilaian prestasi kerja merupakan upaya
untuk membandingkan prestasi actual pegawai dengan  prestasi kerja yang diharapkan
darinya. Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan/diselesaikan dengan
baik, maka uraian pekerjaan akan sangat membantu dalam penentuan sasaran
pekerjaannya.
e. Latihan (training). Informasi analisa jabatan digunakan untuk merangsang program latihan
& pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan dan jenis ketrampilan pekerja dijadikan
sebagai alat bantu dalam pengembangan program-program latihan.
f. Promosi dan Pemindahan. Informasi analisa jabatan akan digunakan untuk membantu
dalam menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan/tenaga-kerja.
g. Organisasi. Informasi jabatan yang diperoleh dari analisa jabatan seringkali memberikan
petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu untuk diperbaiki.
h. Pemerkayaan Pekerjaan ( job enrichment). Informasi analisa jabatan dapat digunakan untuk
memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu. Achmad Musaddad
i. Penyederhanaan Pekerjaan (work simplification). Informasi analisa jabatan digunakan juga
untuk penyederhanaan/spesialisasi pekerjaan dikarenakan adanya perkembangan
perusahaan dan spesifikasi yang mendalam. Akibatnya pekerjaan-pekerjaan yang harus
dilakukan dalam suatu jabatan semakin terspesialisasi.
j. Penempatan (placement) Informasi analisa jabatan digunakan untuk menempatkan para
tenaga-kerja pada pekerjaan-pekerjaan yang yang sesuai dengan ketrampilannya agar
mereka dapat bekerja secara efektif.
k. Peramalan dan Perekrutan. Informasi analisa jabatan digunakan untuk peramalan dan
perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
l. Orientasi dan Induksi Informasi analisa jabatan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi
tenaga-kerja baru mengenai sejarah perusahaan, hak & kewajibannya, menginduksi, dll.



donlot PDF disini

Posted by
Adad Danuarta

More

5 Wanita Yang tidak boleh dinikahi..

sabda Rasulullah kepada Zaid bin Tsabit. Yang artinya sebagai berikut:
"Hai Zaid, apakah engkau sudah kawin? Zaid menjawab belum'. Nabi SAW. bersabda, 'Kawinlah, maka engkau akan selalu terjaga, sebagaimana engkau menjaga diri. Dan jangan sekali-kali kawin dengan lima golongan wanita'. Zaie bertanya, 'Siapakah mereka, ya Rasulullah?' Nabi SAW. menjawab, 'Mereka adalah: 1) Syahbarah, 2) Lahbarah, 3) Nahbarah, 4) Handarah, dan 5) Lafut'. Zaid bertanya, 'Ya Rarulullah, saya saya tidak mengerti apa yang tuan katakan'. Maka Nabi SAW. menjelaskan, 'Syahbarah ialah wanita yang bermata abu-abu dan jelek tutur katanya. Lahbarah ialah wanita yang tinggi dan kurus. Nahbarah ialah wanita tua yang senang membelakangi suaminya (ketika tidur). Handarah ialah wanita yang cebol dan tercela. Sedangkan Lafut ialah wanita yang melahirkan anak dari laki-laki selain kamu'."




Thnx Buat Lover's

Posted by
Adad Danuarta

More

ssstttttttt.....


jika agan-agan sekalian ingin soft file yang berkaitan dengan blog ane, agan bisa hubungi ane lewat email, FansPage Facebook atau twitter.. karena ane tidak selalu memantau Blog ini setiap hari..
mohon maklum ya gan.. :)

Facebook : Adad Danuarta

Twitter : Adad5Gibranz

Nama asli Achmad Musaddad, biasa di panggil ADAD,, tanggal lahir 6 maret 1990 di indramayu, cucu dari Kyai Irsyad bin IKROM BIN MUNJIYAT BIN WADINGAH BIN MISKIYAH BIN PENGHULU BEO BIN KYAI MUHAMMAD CANGKRING BIN TOLABUDDIN BIN PANGERAN CILIK (ASAL DARI PALEMBANG – SUMATRA SELATAN)yang keturunan dari Sultan MALIKUS SALEH (W. 1297 M/676 H) yang dikenal dengan Nama "ARYA DAMAR".
SDN tinumpuk 2 SMPN 2 Juntinyuat SMK PGRI Indramayu Universitas Wiralodra Indramayu

SMS GRATISS !!

Copyright © 2012 Adad DanuartaTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.